ChanelMuslim.com – Pada 7 Februari 2019, banjir bandang dan longsor menerjang Manado. Belum lagi pada tanggal 22 Januari 2019, banjir akibat Bendungan Bili-bili dan Bendungan Lekopaccong dibuka lantaran curah hujan yang tinggi serta angin kencang. Ditambah dengan galian tambang dan alih fungsi hutan yang menjadi lahan pertanian menambah besarnya dampak banjir.
Terhitung secara keseluruhan dampak wilayah bencana yang dihimpun oleh Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 31 Januari 2019 ialah 188 desa terdampak, 71 kecamatan, dan 13 kabupaten/kota menjadi korban dari bencana tersebut.
Data tersebut meliputi daerah Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap, Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.
Sedangkan dampak fisiknya berupa 1.397 unit rumah rusak, 22.506 unit rumah terendam, 56 jembatan rusak, 56 sekolah terdampak, 12 unit tempat ibadah rusak, dan 2 unit pasar rusak.
Mengingat dampak dari bencana begitu besar, Dompet Dhuafa langsung menerjunkan tim dan membuka Dapur Umum serta Pos Hangat untuk kebutuhan konsumsi para korban terdampak.
Dapur umum berada di lokasi Kadis Pendidikan, Jl.Pelita No.19, Kecamatan Bontosungu, di lima titik pengungsian di Kecamatan Binamu.
Sedangkan Pos Hangat berada di Dusun Sapanang, Desa Sapanang, Kecamatan Binamu. Baik Dapur Umum dan Pos Hangat, mampu memberikan pelayanan untuk 350 jiwa.
Selain itu, Dompet Dhuafa juga mengoperasikan pos medis yang mampu melayani 50 jiwa di Dusun Sapanang, Desa sapanang, Kecamatan Binamu dan Sampeang, Kecamatan Turatea, Kabupaten Janeponto.
Bagi yang ingin meringankan bantuan bagi sahabat-sahabat penyintas dapat mendatangi langsung ke Pos Dompet Dhuafa Jeneponto, Jl. Pelita no.19 Kecamatan Bontosunggu Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Yuk ringankan beban mereka. (jwt)