ChanelMuslim.com – Cara disiplin positif dalam pengasuhan anak ini ditulis oleh Dosen Psikologi Universitas Mercu Buana Hifizah Nur, M.Ed. dengan judul Melongok tentang Disiplin Positif.
Istilah disiplin sering kali berkonotasi negatif, yaitu murni merupakan hukuman. Namun, ‘disiplin’ sebenarnya didefinisikan sebagai “latihan yang bertujuan untuk mengoreksi, membentuk, atau menyempurnakan kemampuan mental atau karakter moral seseorang” (Merriam-Webster, 2019).
Definisi ini bersifat instruktif, karena mengingatkan kita bahwa sebagai orang tua, kita ini bukanlah polisi yang menjaga agar aturan dikerjakan, namun kita adalah guru, seorang pendidik.
Sebagai guru bagi anak-anak, tujuan kita adalah untuk menunjukkan kepada mereka, dengan tetap menghormati mereka sebagai pribadi, untuk memilih perilaku dan secara positif memperkuat perilaku adaptif (yang bisa diterima di laingkungan sosial).
Disiplin positif berkaitan dengan pola asuh yang otoritatif, karena harus dilaksanakan dengan cara yang tegas, namun dalam waktu yang sama juga, dengan penuh kasih.
Yang penting, disiplin positif tidak pernah dengan kekerasan, agresif atau menggunakan kritik. Disiplin bukansebuah hukuman.
Hukuman fisik seperti memukul tidak efektif untuk mengubah perilaku dalam jangka panjang dan memiliki sejumlah konsekuensi yang merugikan untuk anak-anak (Gershoff, 2013).
Tujuan disiplin positif adalah untuk mengajar dan melatih, sedangkan hukuman bisa menimbulkan rasa sakit atau luka batin yang disengaja, dan sebenarnya tidak perlu dan kontra-produktif dengan tujuan dari melakukan hukuman (Kersey, 2006, hlm. 1).
Nelsen (2006) menggambarkan rasa memiliki sebagai tujuan utama pada semua orang dan tujuan ini tidak dapat dicapai melalui hukuman.
Dia bahkan menggambarkan empat konsekuensi negatif dari hukuman pada anak-anak (misalnya, “empat R”) sebagai kebencian terhadap orang tua;
balas dendam yang mungkin direncanakan untuk membalas perlakuan orang tua; pemberontakan terhadap orang tua, seperti melalui perilaku yang berlebihan; dan menarik diri yang mungkin melibatkan perilaku seperti menjadi licik dan/atau mengalami kehilangan harga diri (Nelsen, 2006).
Baca Juga: 10 Strategi Disiplin Positif Yang Layak Diketahui Setiap Orang Tua
5 Cara Disiplin Positif dalam Pengasuhan Anak
Dia memberikan lima aspek penting dalam melakukan disiplin positif (yang tersedia di situs web disiplin positif) yaitu sebagai berikut.
- Baik dan Tegas
- Meningkatkan Rasa Memiliki dan Merasa Diri Sebagai Pribadi yang Penting pada Anak
- Bekerja Jangka Panjang (catatan: hukuman mungkin berdampak langsung, tetapi ini berefek jangka pendek)
- Mengajarkan Keterampilan Sosial dan Kehidupan yang Berharga (yaitu, pemecahan masalah, keterampilan sosial, menenangkan diri, dll.)
- Membantu Anak Mengembangkan Perasaan bahwa mereka adalah Individu yang Mampu
Baca Juga: Bolehkah Mendidik Disiplin seperti Orangtua Dulu
Dalam bukunya yang komprehensif dan bermanfaat untuk orang tua: Disiplin Positif, Durrant (2016) juga menjelaskan sejumlah aspek kunci dari disiplin positif.
Yaitu tidak melakukan kekerasan, menghormati, dan berpijak pada prinsip-prinsip perkembangan; mengajar anak-anak harga diri, empati, dan self-efficacy; serta mendorong terjadinya hubungan positif antara orang tua dan anak.
Ayah Bunda, itulah 5 cara disiplin positif yang bisa orangtua terapkan dalam pengasuhan anak. Semoga bermanfaat.[ind]