KIAT agar tidak diganggu setan, lakukanlah amalan-amalan ini dijelaskan oleh Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal.
Berikut ini adalah amalan-amalan yang bisa dilakukan agar kita tidak diganggu dan terhindar dari gangguan setan.
Kedua puluh empat: Meninggalkan perkataan “seandainya” yang disertai dengan penentangan pada takdir Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat (yang semangat menggapai akhirat) lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dibanding dengan mukmin yang lemah imannya.
Namun, setiap mereka yang beriman itu baik. Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah kepada Allah, dan janganlah malas (dalam melakukan ketaatan maupun dalam meminta tolong kepada Allah).
Jika ada sesuatu yang menimpamu, janganlah mengatakan ‘andai terjadi seperti ini dan seperti itu’. Akan tetapi, ucapkanlah ‘ini semua sudah menjadi takdir Allah dan apa yang Allah kehendaki pasti terjadi’.
Karena ucapan law (seandainya) hanya akan membuka pintu setan (untuk menentang takdir).” (HR. Muslim, no. 2664. Lihat penjelasan Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim).
Kedua puluh lima: Meminta perlindungan kepada Allah ketika datang waswas setan yang ingin mengingkari adanya Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَأْتِى الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ ، وَلْيَنْتَهِ
“Setan datang pada salah seorang di antara kalian, lalu ia berkata, ‘Siapa yang menciptakan ini, siapa yang menciptakan itu.’
Setan pun akhirnya mengatakan, ‘Siapa yang menciptakan Rabbmu.’ Jika sampai seperti itu, minta perlindunganlah kepada Allah dan berhentilah (dari bertanya seperti itu).” (HR. Bukhari, no. 3276 dan Muslim, no. 134)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَزَالُ النَّاسُ يَتَسَاءَلُونَ حَتَّى يُقَالَ هَذَا خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ فَمَنْ وَجَدَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ
“Manusia akan terus bertanya-tanya, sampai muncul pertanyaan, ‘Allah menciptakan makhluk ini, lantas siapakah yang menciptakan Allah.’ Siapa yang mendapati dari yang demikian itu, maka ucapkanlah, ‘Aku beriman kepada Allah.’” (HR. Muslim, no. 134)
Baca Juga: Kiat Agar Tidak Diganggu Setan, Lakukanlah Amalan-Amalan Ini (Bagian 5)
Kiat Agar Tidak Diganggu Setan, Lakukanlah Amalan-Amalan Ini (Bagian 8)
Kedua puluh enam: Meminta perlindungan kepada Allah Ketika meredam marah
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200)
Sulaiman bin Shurad radhiyallahu ‘anhu berkata,
كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ، فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ
“Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan dua orang lelaki saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya.
Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR. Bukhari, no. 3282)
Juga ada hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ أَعُوْذُ بِاللهِ ، سَكَنَ غَضْبُهُ
“Jika seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan, ‘A’udzu billah (Aku meminta perlindungan kepada Allah)’, maka redamlah marahnya.”
(HR. As-Sahmi dalam Tarikh Jarjan, 252, lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1376)
Kedua puluh tujuh: Meminta perlindungan kepada Allah ketika mendengar suara anjing menggonggong dan suara keledai
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا ، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ، فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا
“Jika kalian mendengar suara ayam jantan berkokok, mintalah karunia kepada Allah karena ayam jantan tersebut melihat malaikat.
Jika kalian mendengar suara keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena keledai tersebut melihat setan.” (HR. Bukhari, no. 3303 dan Muslim, no. 2729)
Dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ نُبَاحَ الْكِلاَبِ وَنَهِيقَ الْحُمُرِ بِاللَّيْلِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ فَإِنَّهُنَّ يَرَيْنَ مَا لاَ تَرَوْنَ
“Jika kalian mendengar suara gonggongan anjing dan suara keledai pada malam hari, maka mintalah perlindungan kepada Allah karena anjing dan keledai tersebut melihat apa yang tidak kalian lihat.” (HR. Abu Daud, no. 5103. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Kedua puluh delapan: Membaca surah Al-Baqarah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah menjadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surah Al-Baqarah.” (HR. Muslim, no. 780).[ind]
Sahabat Muslim, itulah amalan-amalan agar tidak diganggu setan. Semoga bermanfaat.
(Insya Allah bersambung)
Rujukan: Empat puluh kiat menjaga diri dari gangguan setan ini disarikan dan dikembangkan dari At-Tashiil li At-Ta’wiil At-Tanziil Tafsir Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, karya Syaikh Musthafa Al-‘Adawi, hlm. 799-834.
Sumber: rumaysho.com