ChanelMuslim.com – “Anda dari mana, saudara sebangsa?” tanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Abu Dzar. “Dari Ghifar,” ujarnya.
Maka terbukalah seyum lebar Rasulullah, sementara wajahnya diliputi rasa kagum dan ta’jub. Abu Dzar tersenyum pula, karena ia mengetahui rasa terpendam di balik rasa kagum Rasulullah demi mendengar bahwa orang yang telah mengaku Islam dihadapannya secara terus terang itu, seorang laki-laki dari Ghifar.
Baca Juga: Penyamaran Abu Dzar dalam Menjemput Hidayah
Abu Dzar, Lelaki dari Ghifar yang Melakukan Perjalanan Panjang
Ghifar adalah suatu kabilah atau suku yang tidak ada taranya dalam soal menempuh jarak. Maka jadi perumpamaan perbandingan dalam melakukan perjalan yang luar biasa.
Malam yang kelam dan gelap gulita tidak menjadi soal bagi mereka, dan celakalah orang yang kesasar atau jatuh ke tangan kaum Ghifar di waktu malam!
Sekarang, di kala agama Islam yang baru saja lahir dan berjalan sembunyi-sembunyi, mungkinkah ada di antara orang-orang Ghifar itu seorang yang sengaja datanga untuk masuk Islam?
Berkatalah Abu Dzar dalam menceritakan sendiri kisah itu: “Maka pandangan Rasulullah pun turun naik, tak putus itu: “Maka pandangan Rasulullah pun turun naik, tak putus ta’jub memikirkan tabi’at orang-orang Ghifar, lalu sabdahnya:
“Sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada siapa yang disukai-Nya!”
Benar, Allah menunjukkan siapa yang Ia kehendaki! Abu Dzar salah seorang yang dikehendaki Allah beroleh petunjuk, orang yang dipilih-Nya akan mendapat kebaikan.
Dan memang, Ia adalah seorang yang tajam pengamatannya tentang kebenaran. Menurut riwayat, ia termasuk salah seorang yang menentang pemujaan berhala di zaman Jahiliyah.
Ia memiliki kepercayaan akan Ketuhanan serta iman kepada Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Pencipta.
Demikianlah, baru saja ia mendengar bangkitnya seorang Nabi yang mencela berhala serta pemuja-pemujanya dan menyeru kepada Allah Yang Maha Esa lagi Perkasa, maka iapun menyiapkan bekal dan segera mengayunkan langkahnya. [Ln]
Bersambung…