ChanelMuslim.com – Gangguan kognitif sering muncul secara halus tetapi terus berkembang sampai mereka secara signifikan menghambat kualitas hidup seseorang yang terkena.
Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai gangguan kognitif, gejalanya dan pengobatan yang tepat.
Dilansir dari laman psychguides.com, gangguan kognitif adalah bagian dari klasifikasi gangguan neurokognitif dalam edisi kelima Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V).
Gangguan kognitif didefinisikan sebagai setiap gangguan yang secara signifikan merusak fungsi kognitif individu sampai pada titik di mana fungsi normal dalam masyarakat tidak mungkin tanpa pengobatan.
Beberapa gangguan kognitif yang umum, dikutip dari laman Ibu Pedia, diantaranya:
Demensia
Demensia adalah sebuah kondisi dimana daya ingat dan cara berpikir seseorang mengalami penurunan sehingga berdampak pada gaya hidupnya, kemampuan interaksi sosial, hingga mengganggu aktivitas hariannya.
Baca Juga: Inilah Pentingnya Anak Memiliki Social Skill
Jenis-Jenis Gangguan Kognitif pada Tumbuh Kembang Anak
Jenis demensia yang kerap kali terjadi atau umum terjadi pada orang dewasa adalah Alzheimer dan demensia vaskular atau gangguan pada pembuluh darah di otak.
Gangguan Perkembangan (Developmental Disorders)
Jenis gangguan kognitif pada anak yang meliputi gangguan perkembangan (developmental disorders) merupakan hal umum yang terjadi pada anak-anak namun tetap perlu penanganan khusus supaya masa depannya tidak terganggu.
Beberapa gangguan kognitif pada anak yang berkaitan dengan gangguan perkembangan adalah sebagai berikut:
a. ASD (Autism Spectrum Disorder)
Mengutip dari laman Mayo Clinic, ASD atau Autism Spectrum Disorder adalah suatu kondisi yang memiliki kaitan dengan perkembangan otak. Ini berdampak pada cara seseorang melakukan interaksi sosial dan berkomunikasi dengan orang lain.
Gangguan ini juga mencakup pola perilaku yang terbatas dan berulang. Istilah spektrum yang digunakan pada autisme merujuk pada tingkat keparahan yang mungkin dialami seseorang.
b. ADHD (Attention-deficit hyperactivity disorder)
ADHD merupakan salah satu gangguan kognitif pada anak dengan ciri anak sulit memusatkan perhatian, memiliki perilaku impulsif (tidak dipikirkan terlebih dahulu sehingga kurang peka mana yang bahaya dan tidak), serta perilaku hiperaktif yang berdampak pada kemampuan anak ketika di sekolah nantinya.
c. Gangguan Kecemasan Umum
Gangguan kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD) merupakan gangguan mental dengan tanda kecemasan dan kekhawatiran berlebih. Gangguan kecemasan ini dapat terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak.
Pada anak-anak gangguan kecemasan ini dapat terjadi ketika ia menghadapi hal yang baru, adanya tekanan yang ia rasakan, ataupun hal yang membuatnya takut.
GAD dapat menjadi masalah bila tidak diatasi karena akan membuat si kecil susah berkonsentrasi, kemampuan mengingat yang buruk, gelisah, hingga terus menerus berpikir negatif.
d. Bipolar
Gangguan bipolar merupakan kondisi dimana suasana hati dapat berubah drastis dari merasa sangat sedih lalu seketika merasa bahagia, atau bisa juga seketika merasa pesimis kemudian mendadak optimis, dan masih banyak lagi.
Lonjakan suasana hati yang tidak menentu dan cenderung tiba-tiba ini dapat disebabkan karena faktor genetik, sosial, lingkungan sekitar, ataupun kondisi fisik.
e. Cerebral Palsy
Melansir dari laman CDC, Cerebral Palsy adalah sekelompok gangguan yang berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan. Cerebral Palsy juga merupakan kondisi umum yang terjadi sejak masa kanak-kanak.
Gangguan ini juga ada kaitannya dengan lemahnya koordinasi antara otak (Cerebral) dan otot-ototnya (Palsy). Sejumlah pengobatan tertentu sangat dibutuhkan untuk mengatasi gangguan kognitif pada anak ini.
f. Conduct Disorder
Mengutip dari laman WebMD, Conduct Disorder adalah gangguan perilaku dan emosional yang serius dan dapat terjadi pada anak-anak hingga remaja. Anak atau remaja yang memiliki gangguan perilaku cenderung menunjukkan perilaku mengganggu, melakukan kekerasan, dan memiliki masalah saat harus mengikuti aturan-aturan yang ada.
g. CAPD (Central Auditory Processing Disorder)
CAPD (Central Auditory Processing Disorder) merupakan gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami pembicaraan akibat adanya gangguan pemrosesan pada pendengaran.
Gejala gangguan ini meliputi susah memahami pembicaraan di suasana yang bising, susah mengikuti instruksi, hingga kesulitan membedakan suara yang serupa.
Gangguan Keterampilan Motorik (Motorik Skill Disorders)
Sementara itu, gangguan kognitif pada anak yang berkaitan dengan gangguan keterampilan motorik adalah gangguan Dispraksia yaitu gangguan koordinasi gerak tubuh akibat terganggunya sistem syaraf yang menghubungkan antara otak dengan otot.
Faktor anak mengalami dispraksia dapat disebabkan karena bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, konsumsi alkohol saat hamil, atau gangguan kehamilan lainnya.
Dispraksia ditandai dengan ciri gerak motorik anak yang lambat saat bayi seperti terlambat menegakkan kepala, terlambat berguling, duduk, merangkak, gangguan makan, gangguan tidur, dan masih banyak lagi.
Amnesia
Amnesia adalah kondisi hilang ingatan pada seseorang dengan variasi beragam yaitu kondisi ringan dan kondisi yang berat.
Amnesia juga bisa berlangsung sementara atau bahkan permanen (seumur hidup). Amnesia terjadi karena adanya kerusakan pada sistem limbik pada otak akibat beberapa hal seperti stroke, cedera kepala, kejang, tumor otak, kebiasan minum alkohol, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, dan masih banyak lagi. [Ln]