ChanelMuslim.com – Pencegahan yang harus dilakukan agar bayi tidak mengalami alergi pada susu sapi bisa dimulai saat sang Bunda mengandungnya. Bunda cukup menghindari paparan asap rokok, polusi udara, tanpa menghindari makanan tertentu. Sedangkan saat bayi sudah lahir, utamakan pemberian ASI eksklusif.
Namun jika ternyata bayi telah mengalami alergi terhadap susu sapi, menurut dr Rony Tamban, Sp.A., MSi,. Med, maka Bunda harus menghindari mengkonsumsi protein yang terdapat pada susu sapi sampai anak berusia 12 bulan. Hal ini dilakukan karena kandungan susu sapi yang dikonsumsi oleh Bunda akan mengalir kepada anak melalui ASI.
Jika ternyata setelah 12 bulan bayi masih mengalami alergi susu sapi, Bunda perlu lanjut menghindari susu sapi sampai bayi berusia dua atau tiga tahun.
Baca Juga: Permintaan Semakin Meningkat, Susu Unta Diklaim Lebih Bergizi dari Susu Sapi
Pencegahan bagi Bayi Mengalami Alergi Susu Sapi
Hal ini berlaku juga untuk seluruh produk makanan yang mengandung susu sapi, karena yang dihindari adalah protein yang terkandung dalam susu sapi.
Yang perlu diwaspadai saat bayi sudah terlanjur mengalami alergi, kebanyakan orang tua akan menggantinya dengan susu soya. Hal ini perlu dikonfirmasi terlebih dahulu, karena 10 sampai 30 persen bayi yang mengalami alergi susu sapi juga alergi dengan susu soya.
Maka idealnya saat bayi mengalami alergi susu sapi, Bunda harus menggantinya dari susu formula biasa kepada susu yang sudah terhidrolisa total (yaitu salah satu susu formula alternatif bagi bayi yang memiliki alergi susu sapi).
Namun sayangnya, biasanya susu yang terhidrolisa ini rasanya pahit dan harganya cukup mahal. Jika memang tidak memungkinkan memberi bayi susu yang telah terhidrolisa maka tidak masalah memberinya susu soya, tapi dengan kemungkinan mengalami alergi juga.
Oleh karena itu untuk menghidari alergi susu sapi, Bunda bisa memaksimalkan pemberian ASI dan mengendalikan faktor lingkungan, seperti cuaca, asap rokok, polusi udara, penggunaan karpet, dan juga hindari dari binatang peliharaan. [Ln]