ChanelMuslim.com – Sumur Raumah jadi bukti kedermawanan Utsman bin Affan. Saat itu, kondisi sedang kekeringan. Sumur yang masih ada airnya hanyalah milik orang Yahudi. Oleh sebab itu, agar masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan air, Utsman pun membeli dan mewakafkan sumurnya untuk masyarakat.
Baca Juga: Sumur Wakaf Bantu Ratusan Petani Somalia Berladang
Sumur Raumah jadi Bukti Kedermawanan Utsman bin Affan
Dikutip channel telegram Generasi Shalahuddin, kedermawanannya tercatat dalam sejarah, ketika beliau membeli sumur Raumah milik Yahudi dengan harga 20.000 dirham.
Beliau sedehkankan sumur tersebut untuk kebutuhan umat di Madinah yang kala itu dilanda kekeringan. Nabi mengatakan bahaa siapa yang bersedekah dengan sumur tersebut, maka balasannya surga.
Semua orang tahu bahwa air paling segar bisa ditemukan di sebuah daerah Al Aqiq Al Asghar, dan sumur satu-satunya yang masih ada airnya ketika yang lainnya kekeringan adalah Sumur Raumah.
Namun, untuk mencapai sumur itu warga Madinah kesulitan, terlebih juga harus membayar ke pemiliknya jika ingin mengambil airnya.
Melihat situasi itu, Rasulullah bersabda, “Siapa yang membeli Sumur Raumah ini, maka baginya surga.”
Mendengar itu, Utsman bin Affan bersegera meraih kesempatan emas itu. Sebenarnya beberapa orang tertarik untuk membeli, tetapi mereka kalah cepat dari Utsman.
Setelah sumur itu terbeli, Utsman menjadikannya wakaf untuk masyarakat umum sehingga semua bebas minum di situ tanpa harus membayar.
Baca Juga: Bertahun-tahun Kekeringan, Pesantren di Lebak Kini Dapat Air Bersih Lewat Wakaf Sumur Bor
Masih Memancar
Beribu tahun lamanya, sumur itu masih memancar dan digunakan oleh warga Madinah dan peziarahnya. Namun, beberapa tahun, sumur ini sempat terlupakan dan tidak terurus, sampai kemudian pemerintah Kerajaan Arab Saudi melakukan proyek revitalisasi sumur tersebut untuk kebun kurma dan membagikan hasil panennya kepada orang yang membutuhkan agar wakaf Utsman ini terjaga sampai zaman kita.
Tahun 1372 H (1953 M) Kementerian lingkungan dan pengairan serta pertanian Arab Saudi menyewa sumur sekaligus kebun-kebun itu dari Kementerian wakaf, untuk dimaksimalkan penggunaannya. Dalam 35 tahun, kebun itu berisi 15,5 ribu pohon kurma di lahan seluas 100 ribu m².
Sahabat Muslim, dari hal ini, kita bisa melihat bagaimana sedekah jariah yang dilakukan Utsman itu bisa bermanfaat sampai sekarang ini, padahal sudah berlalu sampai ribuan tahun lamanya.
Oleh sebab itu, semoga ini menjadi inspirasi untuk kita agar tidak ragu dalam bersedekah karena bisa membuat kita mendapat pahala mengalir yang tidak ada putusnya. [Cms]