ChanelMuslim.com – Bagaimana cara membuang mental kasihan kepada orangtua yang tertanam dalam pikiran?Materi tentang “kasihan” kepada orangtua, saya mengalaminya dan saya merasakan dampaknya sampai sekarang.
Ketika berbagi cerita dengan kawan, kadang-kadang lawan bicara saya langsung memberikan sesuatu yang mungkin respon dari cerita saya itu.
Saya harus bagaimana ya bunda untuk berusaha lebih baik lagi membuang mental “kasihan” yang tertanam dalam pikiran saya?
Motivator dan pegiat parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini menyarankan agar Bunda membayangkan perasaan saat mengingat orangtua.
Jika bunda sedih sekali, bahkan bisa manangis maka dalam diri bunda ada sampah emosi negatif. Sampah negatif itu perlu dinetralkan.
Terapinya, coba terapkan proses cleansing kemudian menginstal afirmasi positif. Yang pertama, perlu saya sampaikan bahwa, bukan kita atau terapinya yang bisa menyembuhkan atau mengubah diri kita tetapi Allahlah satu-satunya yang mampu mengubahnya.
Kita hanya berusaha. Semua tergantung dengan Allah. Tergantung kedekatan kita dengan Allah.
Cleansing. Coba tulis kejadian-kejadian apa saja yang membuat bunda merasa kasihan dengan orang tua. Tulislah peristiwanya.
Setelah daftar sudah dibuat kita mulai proses cleansing-nya. Ada banyak terapi. Yang sering saya gunakan adalah terapi ikhlas pasrah dan terapi hooponopono.
Baca Juga: Puasa sebagai Terapi Sehat saat Pandemi
Cara Terapi Ikhlas dan Pasrah
Bayangkan peristiwa yang membuat bunda sedih dan kasihan dengan orang tua. Bunda bisa mengambil salah satu peristiwa yang sudah bunda tulis tadi. Semakin detail membayangkan semakin baik.
Lalu muncul emosinya bisa sedih, dan kasihan. Kalau emosinya semakin mendalam dan jika ingin menangis biarkan saja. Menangis lebih baik.
Lalu berdoalah: “Ya Allah, meskipun saya kasihan (misalnya saat melihat Ayah pulang larut malam untuk mencari uang), saya ikhlas, saya terima. Ya Allah, saya ridho semua atas kehendak-Mu.
Saya pasrahkan ketenangan hati saya kepada-Mu”. Ulang-ulang terus kata-kata itu sampai lega. Jika belum lega ulangi sampai lega.
Jika emosi semakin memuncak, dada terasa sesak maka redakan dengan beristighfar.
Di lain waktu, coba ingat-ingat lagi peristiwanya. Jika masih sedih, masih kasihan ulangi lagi terapinya karena sampah emosinya masih ada.
Jika saat mengingat tidak lagi muncul perasaan sedih kasihan berarti sampah emosinya sudah hilang.
Jika sudah menghilang, coba terapi lagi untuk peristiwa kedua dengan pola yang sama. Lakukan sampai daftar habis.
Terapi ini bisa kita lakukan untuk peristiwa apapun dan emosi apapun yang tidak menyenangkan. Biasakan setiap sholat, lakukan terapi untuk menghilang sampah emosi dari dalam diri kita.
Jadi proses terapinya yakni memgakses peristiwanya, memunculkan emosinya lalu menghilangkan emosinya.
Baca Juga: Cara Melepaskan Emosi saat Kesal dengan Orangtua
Cara Membuang Mental Kasihan kepada Orangtua
Cara yang paling efektif menghilangkan luka batin adalah dengan cara menerimanya, ikhlas dan ridho karena semua yang terjadi pada diri kita itu sudah menjadi kehendak Allah.
Kita mungkin tidak bisa menghilangkan peristiwanya tetapi kita bisa menghilangkan sampah emosinya.
Contohnya seperti ini jika kita ingat anak kita yang meninggal lalu kita sedih banget, marah banget, maka masih ada sampah negatif tetapi jika kita ingat dan bercerita tanpa ada perasaan marah dan sedih berarti sampah emosinya sudah tidak ada.