ChanelMuslim.com – Saya punya masalah, menurut saya, saya sudah berbakti kepada orang tua. Salah satu orang tua saya merasa saya tak berbakti. Karena waktu itu ada opsi yang saya beri untuk tidak menghadiri wisuda saya, karena saat itu saya tidak semangat dan uang terbatas, adik mau kuliah.
Dan saya tak bisa menyediakan tempat menginap. Lalu ketika saya memberitahu opsi itu, salah satu ortu saya marah tanpa beliau memberi solusi. Masalah ini sudah 25 tahun lalu.
Sampai ketika beliau ada momen pergi dan pulang umrah saya tak diajak untuk melepas dan menjemput. Hal yang sulit bagi saya adalah:
Perjuangan saya sebagai anak tak dihargai, bakti saya tak diakui, hak saya sebagai anak dizolimi karena nafkah saya tak dicukupi dan menjelang wafatnya saya berjuang mendapat ridho dan berusaha saling memaafkan.
Saat ini, sebagai anak, saya menolak untuk mendoakan beliau. Meskipun setelahnya saya menangis dan sedih. Saya harus bagaimana agar saya dapat melanjutkan bakti saya dan membatalkan ketidakridhoan ortu terhadap saya.
Padahal masalah tak izin saat wisuda itu karena ketiadaan biaya dari beliau dan saat itu saya juga tak ada uang, untuk makan saja dibantu teman.
Baca Juga: Cara Berbakti kepada Orangtua Setelah Menikah
Anak Merasa Sudah Berbakti Tapi Orang Tua Tak Menanggapi
Pegiat Parenting dan Motivator dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini memberikan beberapa tips dalam mengatasi persoalan ini.
Pertama, seyogyanya apapun kondisi yang kita alami. Kita harus berbakti kepada kedua orang tua. Tidak peduli apakah orang tua kita dulu pernah jahat kepada kita.
Tidak peduli apakah kita sering dimarahi orang tua. Tidak peduli apakah orang tua dulu menelantarkan kita dan membuat kita sengsara. Tidak peduli apakah orang tua kita beda agama.
Tak peduli apakah orang tua saat ini masih menyakiti diri kita. Apapun kondisi kita dulu dan saat ini yang terpenting saat ini adalah kita berupaya berbakti kepada kedua ibu dan bapak, semampu dan sebisa kita.
Perhatikan hadist ini.
Dari Asma’ binti Abi Bakar radhiyallahu anha, ia berkata, “Ibuku mengunjungiku, ia ingin menyambung silatirahim denganku di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu aku bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. “Apakah aku (tetap) menyambung tali silaturahim dengannya?” “Iya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Saat berbakti kepada orang tua, jangan dulu berharap mendapatkan ridho orang tua. Niatkan berbaktinya kita kepada orang tua yang paling utama adalah bukan untuk mendapatkan ridho orang tua tetapi untuk mendapatkan ridho Allah.
Katakan “Ya Allah, aku berbakti kepada orang tuaku hanya semata-semata untuk mengharapkan ridho-Mu, dan semoga atas keridhoan-Mu kepadaku menjadikan kedua orang tuaku ridho dan sayang kepadaku”.
Kedua, apapun kondisi yang sedang kita alami tetap kita mesti berdoa untuk kebaikan orang tua, mohon ampun atas dosa-dosanya.
Mendoakan orang tua juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam: “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya niscaya terputuslah rezeki (Allah) untuknya” (HR. Al-Hakim dan Ad-Dailami).
Ketiga, terima dan ikhlaskan kondisi yang dialami saat ini. Jangan marah, jangan kesal, jangan protes, jangan benci. Terima dan ikhlaskan saja kejadian yang saat ini terjadi.
Semua yang terjadi sudah menjadi kehendak Allah. Kalau kita protes, marah, kesal sama saja kita marah sama yang menetapkan takdir (Allah).
Baca Juga: Tak Ada yang Aman dari Takdir Allah
Semua yang Terjadi adalah Kehendak Allah
Semua kejadian yang sedang kita alami adalah sudah menjadi kehendak Allah, maka terima dengan ikhlas. Caranya, sholat dua rakaat atau setelah sholat fardu, lalu duduk katakan:
“Ya Allah, meskipun Ibu saya tidak menyukai saya, saya ikhlas, saya pasrah, saya ridho semua sudah menjadi ketetapan-Mu, saya maafkan ibu saya, saya pasrahkan solusi dan ketenangan hati saya kepada-Mu”.
Terus saja katakan, sampai lega. kombinasikan dengan istighfar jika kita ingat akan dosa kita kepada orang tua atau dosa orang tua kepada kita dan kombinasikan juga dengan sholawat.
Terus saja katakan kata-kata itu kombinasikan dengan istighfar dan sholawat. Bersihkan hati kita dulu dari segala perasaan benci, marah, sedih, kesal dengan orang tua dengan cara di atas.
Lakukan setiap selesai sholat wajib berdoalah: “Ya Allah meskipun Ibu saya tidak menyukai saya, saya ikhlas, saya pasrah, saya ridho semua sudah menjadi ketetapan-Mu, saya maafkan ibu saya, saya pasrahkan solusi dan ketenangan hati saya kepada-Mu”.
Kita tidak bisa mengubah manusia, jangankan kita, Nabi Muhammad saja tidak bisa mengubah pamannya. Nabi Ibrahim tidak bisa mengubah ayahnya. Nabi Nuh tidak bisa mengubah anaknya. Nabi Luth tidak bisa mengubah istrinya.
Hanya Allahlah yang mampu mengubah seseorang termasuk juga orang tua kita. Jadi bersihkan sampah emosi negatif kita dengan orang tua dengan teknik tersebut.
Insya Allah jika kita sudah menghilangkan segala perasaan negatif maka kondisi kita dan orang tua akan membaik dengan sendirinya.[ind]