• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 8 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun

Oktober 8, 2025
in Syariah, Unggulan
Hukum Ikut Merayakan Ulang Tahun

Hukum Ikut Merayakan Ulang Tahun (foto: pixabay)

156
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Hukum mengucapkan selamat ulang tahun. Bismillah, Ustaz, boleh tidak mengganti ucapan selamat ulang tahun dengan barakallahu fii umriik? Syukron.

Oleh: Ustaz Farid Nu’man, SS.

Jawaban: Bismillahirrahmanirrahim.. Tahniah (ikut bergembira) dengan ucapan selamat kepada orang yang berulang tahun, apapun ucapan itu baik selamat, atau barakallahu fii ‘umrik. Adalah perkara yang diperdebatkan ulama.

Masalah memperingati ulang tahun, baik skup pribadi, atau instansi, dan lain-lain, adalah khilafiyah ulama kontemporer.

Karena memang masalah ini tidak pernah ada pada diskusi ulama salaf. Ini masalah yang baru terjadi pada masa ini, lalu muncullah beragam pandangan.

Pihak yang melarang, menganggap ini sebagai tasyabbuh bil kuffar, menyerupai orang kafir. Walau isinya sudah dimodifikasi dengan acara kebaikan, tanpa pesta dan hura-hura, tetaplah tidak boleh.

Sebab, syariat telah memerintahkan kita untuk berbeda dengan mereka, bukan hanya dalam urusan agama.

Dalam urusan jenggot, kumis, menyemir rambut, Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam bersabda: wa khallifuu bil majuus – berbedalah dengan orang Majusi.

Dalam masalah alat menyembelih, orang Habasyah menggunakan kuku. Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam memerintahkan berbeda dengan mereka.

Dalam menyikapi istri haid, orang Yahudi mengucilkan istrinya sampai tidak mau makan bareng. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun memerintahkan untuk bergaul dengan istri kecuali jima’.

Nah, semua ini menunjukkan bahwa larangan mengikuti orang kafir bukan hanya pada perkara agama, tapi juga perkara kebiasaan duniawi yang khusus yang telah menjadi “brand” mereka ..

Maka, karena asal dan akarnya dari budaya Barat yang notabene kafir, apa pun bentuk HUT, adalah terlarang. Inilah pandangan sebagian ulama zaman ini.

Baca Juga: Hukum Ucapan Selamat Ulang Tahun atau Barakallahu fii umrik

Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullah berkata:

كل هذا منكر، عيدا ً له أو لأمه أو لبنته أو لولده كل هذه التي أحدثوها الآن تشبهاً بالنصارى أو اليهود، لا أصل لها، ولا أساس لها، عيد الأم أو عيد الأب، أو عيد العم أو عيد الإنسان نفسه، أو عيد بنته أو ولده، كل هذه منكرات، كلها بدع، كلها تشبه بأعداء الله، لا يجوز شيء منها أبداً

Semua ini munkar. Merayakan hari jadinya, ibunya, putrinya, atau putranya, semua ini adalah perkara baru yang muncul sekarang yang menyerupai Nasrani atau Yahudi, tidak ada dasarnya dan tidak ada asas dalam agama baginya, baik hari raya bagi ibunya, ayahnya, pamannya, atau dirinya, putrinya, putranya, semua ini munkar, semuanya bid’ah, dan menyerupai musuh Allah, sama sekali tidak boleh selamanya.

(Lihat http://www.binbaz.org.sa/noor/1132)

Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah menjelaskan:

فإن الاحتفال بمناسبة أعياد الميلاد، عادة دخيلة على المسلمين، ففعلها تقليد لأعداء الله تعالى وتشبه بهم، ومن تشبه بقوم فهو منهم، فلا يجوز الاحتفال بها بأي نوع من أنواع ، سواء كان خفيفاً أو كبيراً، لما في ذلك من التشبه بالمشركين الذين أمرنا الله تعالى بمخالفتهم والابتعاد عن اتباع ما سنوه من سنن.

Sesungguhnya perayaan yang terkait dengan hari ulang tahun telah menjadi kebiasaan yang merasuk kepada kaum muslimin.

Maka, melakukannya sama juga mengikuti musuh-musuh Allah dan menyerupai mereka. Dan barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia bagian dari kaum itu.

Maka, tidak boleh merayakannya dengan cara dan model apa pun, baik kecil atau besar, sebab hal itu ada penyerupaan dengan kaum musyrikin yang mana Allah memerintahkan kita untuk menyelisihi mereka dan menjauhi jalan hidup mereka. (Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah no. 60980)

Kemudian, tidak semua ulama setuju dengan pendapat di atas, yang dinilai terlalu memukul rata. Sebab, ada di antara kaum muslimin yang menjadikan hari lahirnya sebagai sarana untuk muhasabah, napaktilas, dan bersyukur atas nikmat yang Allah Ta’ala berikan.

Bukan untuk membuat acara-acara yang hura-hura, apalagi disebut “perayaan”, bukan. Mereka anggap rincian seperti ini mesti diperhatikan, sebab dalam hukum beda sedikit tetaplah beda.

Baca Juga: Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun dalam Islam

Introspeksi pada Hari Ulang Tahun

Asy Syaikh Dr. Samiy bin Abdul Aziz Al Masjid Hafizhahullah, seorang dosen di Jami’atul Imam Muhammad bin Su’ud – Riyadh, menjelaskan:

الأظهر –والله أعلم- أن مجرد التذكير بيوم ميلاد أحد الأعضاء لا يدخل في بدع الأعياد، فمجرد حساب أيام العمر وتذكر يوم الميلاد كل عام لا يضفي بدعة عيد على أعياد الإسلام، كيف وقد قال الله –في معرض المن والتذكير بنعمته-:”هو الذي جعل الشمس

ضياء والقمر نوراً وقدره منازل لتعلموا عدد السنين والحساب” [يونس: 5]، “وجعلنا الليل والنهار آيتين فمحونا آية الليل وجعلنا آية النهار مبصرة لتبتغوا فضلاً من ربكم ولتعلموا عدد السنين والحساب” [الإسراء: 12].

كذلك تذكير المرء بما يوافق يوم ميلاده من العام الجديد لا يعدو أن يكون مجرد تذكير، ليس إلا!.
أفلا يحسن مع التذكير أن يُدعى له ببركة العمر، ويذكر بوجوب المبادرة بالتوبة ومحاسبة النفس، وانتهاز بقية العمر في طاعة الله، والتحذير من التسويف، والاعتبار بسرعة مضي الأعوام…إلخ.

وهذا الصنيع بمجرده –والذي هو مجرد تذكير ودعوة- لا يمكن أن يطلق عليه اسم العيد، بل لا أرى فرقاً بين التذكير والتهنئة ببداية عام هجري جديد، والتذكير والتهنئة بيوم الميلاد، أليست هي تذكيراً باكتمال عام وبداية عام جديد في عمر الإنسان؟

Pendapat yang benar -Wallahu alam- bahwa semata-mata mengingat hari kelahiran seseorang tidaklah termasuk dikatakan perayaan yang bid’ah.

Maka, semata-mata introspeksi hari-hari pada usianya, dan mengingat hari kelahiran pada tiap tahunnya bukanlah menambah bid’ah perayaan di hari-hari raya Islam, bagaimana bisa disebut bid’ah padahal Allah Ta’ala telah berfirman tentang pemberian dan mengingatkan nikmat-Nya:

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). (QS. Yunus: 5)

Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. (QS. Al Isra: 12)

Demikian juga seseorang yang memperingati hari kelahirannya dengan sebatas untuk mengingat tahun kelahirannya di tahun yang baru, tidaklah dihitung semata-mata mengingat, hanya itu tidak lainnya.

Bukankah hal yang baik bersamaan peringatan itu dia diajak untuk hal yang membuat berkahnya umur, mengingat kewajiban bersegera taubat, muhasabah, mengisi sisa umur dengan ketaatan, dan memperingatkan dari sikap menunda-nunda, dan mengambil pelajaran dari begitu cepatnya tahun-tahun berjalan, dan seterusnya.

Perbuatan ini -semata-mata mengingat dan ajakan kebaikan- tidak mungkin disebut perayaan. Saya bahkan melihat tidak ada perbedaan antara peringatan ini dengan berbahagia (tahniah) dengan datangnya tahun baru Hijriyah.

Bukankah keduanya sama-sama mengingat telah sempurnanya setahun dengan mulainya tahun yang baru?

(Lihat di: http://www.islamtoday.net/fatawa/quesshow-60-18286.htm)

Baca Juga: Selamat, Natasha Lahirkan Putri Kedua

Haramnya Perayaan Ultah dengan Kemungkaran

Demikian. Para ulama sepakat tentang haramnya perayaan ulang tahun yang diisi dengan kemungkaran, nyanyi-nyanyi, tiup lilin, petasan, dan hura-hura lainnya.

Akan tetapi, mereka tidak sepakat jika diisi dengan kebaikan semata-mata mengingat dan titik tolak perbaikan diri. Sebagian tetap melarang, sebab itu sama saja bagi mereka; tasyabbuh bil kuffar, dan untuk muhasabah tidaklah menunggu pada hari ulang tahun.

Sementara ulama lain, tidak mempermasalahkan jika semata-mata untuk mengingat dan berbahagia atas apa yang Allah berikan, untuk kemudian berbenah diri, dan seterusnya.

Itu bukan hari raya dan bukan pula bid’ah dalam agama. Tidak melakukannya pun tidak masalah, sebagaimana melakukannya pun tidak masalah.

Demikian. Wallahu a’lam.[ind]

 

Tags: Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

UBN: Kehadiran Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik Jakarta Langgar Amanat UUD 1945

Next Post

Majukan Modest Fashion Indonesia, IN2MOTIONFEST 2025 Bertema One Vision, One Movement

Next Post
Majukan Modest Fashion Indonesia, IN2MOTIONFEST 2025 Bertema One Vision, One Movement

Majukan Modest Fashion Indonesia, IN2MOTIONFEST 2025 Bertema One Vision, One Movement

Ini Dia Jus Pembersih Liver ala Resep JSR

9 Tips agar GERD Tak Sering Kambuh

IN2MOTIONFEST 2025 Hadirkan Ratusan Fashion Desaner Lokal dan Internasional

IN2MOTIONFEST 2025 Hadirkan Ratusan Fashion Desaner Lokal dan Internasional

  • Awas Ditilang, Uji Emisi Kendaraan Kamu sebelum 13 November 2021

    Awas Ditilang, Uji Emisi Kendaraan Kamu sebelum 13 November 2021

    121 shares
    Share 48 Tweet 30
  • 9 Pelajaran dari Quraisy

    125 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam

    436 shares
    Share 174 Tweet 109
  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1106 shares
    Share 442 Tweet 277
  • Hari Kartini, Mengenal 4 Pahlawan Berhijab asal Indonesia

    732 shares
    Share 293 Tweet 183
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7590 shares
    Share 3036 Tweet 1898
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5114 shares
    Share 2046 Tweet 1279
  • Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga Indonesia Desak Pemerintah Memperjuangkan Kepentingan dan Perlindungan Keluarga Indonesia

    117 shares
    Share 47 Tweet 29
  • Tutorial Hijab Nyai Ahmad Dahlan Sejak Tahun 1934

    536 shares
    Share 214 Tweet 134
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3179 shares
    Share 1272 Tweet 795
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga