ChanelMuslim.com – Pernikahan jarak jauh atau long distance married (LDM) disebut juga long distance relationship (LDR) kadang terjadi bukan karena pilihan, tapi keharusan, misalnya studi di luar negeri, tugas dinas, atau penugasan dari kantor. Lalu, bagaimana agar pernikahan LDR dapat terus langgeng?
Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan mengatakan bahwa dalam rumah tangga yang LDR, ada beberapa rambu atau batasan yang perlu disepakati oleh suami istri.
Pertama, suami dan istri sama-sama memahami bahwa LDR itu adalah sebuah keterpaksaan, bukan mereka yang menginginkan. Misalnya, LDR karena tugas, karena satu kondisi.
Selain itu, LDR juga harus ada batasan waktunya dan kejelasan berapa lama LDR akan berlangsung. Misalnya, studi di luar negeri atau bekerja di luar kota biasanya 1 atau 2 tahun.
Mengetahui durasi waktu LDR akan membantu suami istri merancang program rumah tangga selanjutnya dan tidak akan ada momen yang terlewat.
Kemudian, meskipun terpisah jarak dan waktu, komunikasi antara suami dan istri harus tetap menyambung. Minimal dalam setiap doa setelah shalat, hadirkan wajah suami/istri dan mohon kepada Allah agar menjaga dan melindungi rumah tangga yang dibangun.
Dalam pernikahan yang bukan jarak jauh, konflik secara verbal atau miskomunikasi kadang terjadi, apalagi dalam hubungan jarak jauh.
Namun, cara mengatur emosi dalam rumah tangga akan menjadi kunci dalam kelanggengan sebuah hubungan.
Konflik atau perselisihan akibat miskomunikasi antara suami istri ibarat bumbu dalam sebuah masakan. Namanya bumbu, biasanya selalu lebih sedikit ketimbang bahan pokoknya.
Bumbu akan nikmat jika rasanya proporsional, begitu pula perselisihan atau miskomunikasi. Interaksi yang terjadi antara suami istri saat cekcok dinikmati dengan sewajarnya.
Akan tetapi biasanya, hal ini yang menjadi PR bagi suami istri agar tidak baper atau bawa perasaan dalam memandang suatu masalah.
Baca Juga: Hukum Akad Nikah Jarak Jauh dengan Hp atau Internet
Kiat Langgeng dalam Pernikahan Jarak Jauh
Menurut Cahyadi, kestabilan emosi pasangan sangat berkaitan dengan hubungan dengan Allah secara maknawiyah. Seseorang yang hatinya tenang akan mampu memandang persoalan dengan jernih.
Sebaliknya, jika hatinya sempit, hal sepele sekalipun bisa menjadi masalah besar. Maka, hati-hati dalam menilai suasana. Penyikapan suatu kondisi akan berbeda tergantung suasana hati.
Dalam konteks hubungan jarak jauh, komunikasi yang ‘nyambung’ antara suami istri dengan menggunakan media sosial yang ada mampu merajut rindu yang tertahan.
Waspada jika suami istri kehilangan rasa rindu dan nyaman jika berada dalam kesendirian. Dampaknya, pasangan akan terbiasa dengan kondisi LDR dan terlewat masa-masa indah sebagai suami istri.
Selain merawat kenangan indah sambil memupuk rindu, penting bagi pasangan yang LDR agar menghindari hal-hal yang menyusahkan hubungan. Contohnya: banyak mengkritik, mencela, dan banjir emosi.
Terakhir, ingat kelanggengan sebuah pernikahan baik LDR maupun rumah tangga dalam kondisi normal terletak pada tiga kunci yaitu: keimanan, keshalihan, dan kesabaran.
Sahabat Muslim pasangan sakinah di mana pun berada, tetap bersabar dalam meniti ibadah sepanjang usia yaitu rumah tangga. Semoga bersama hingga ke syurga-Nya.[ind]