ChanelMuslim.com- Lembaga Amil Zakat Infak dan Sodaqoh Kemandirian Umat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (LAZISKU KBPII) menyerahkan donasi untuk Palestina melalui Nusantara Palestine Center (NPC) secara daring. LAZISKU KBPII sebelumnya telah berhasil menghimpun donasi sebesar 20,06 juta rupiah, Jakarta, Sabtu, (14/8).
Direktur Eksekutif LAZISKU KBPII, As’ad Nugroho menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan donasi untuk Palestina pada beberapa bulan lalu.
Dalam kesempatan tersebut, As’ad juga megatakan terdapat lima pilar program unggulan LAZISKU KBPII. Lima program tersebut terdiri dari, Pendidikan dan Beasiswa, Kesehatan dan Siaga bencana, Ekonomi dan kewirausahaan, Sosial kemasyarakatan, Solidaritas dunia Islam.
Secara daring As’ad memberikan donasi kepada aktivis Indonesia di Palestina sekaligus Direktur NPC dalam hal ini diwakili langsung oleh Abdillah Onim (Bang Onim). Melalui pemberian donasi ini As’ad berharap agar nantinya hubungan LAZISKU KBPII untuk solidaritas dunia Islam dapat terus terjaga.
“Bismillah, Bang Onim, ini kami titipkan donasi. Semoga ini bisa bermanfaat bagi rakyat Palestina. Insya Allah hubungan ini diupayakana akan terus berlanjut, karena solidaritas dunia Islam menjadi salah satu pilar program bersama,” harap As’ad.
Baca Juga : NPC Distribusikan 271 Hewan Kurban untuk Warga Palestina
Acara yang bertajuk Sharing Kondisi Terkini Palestina dan Penyerahan Donasi ini turut mengundang Bang Onim selaku narasumber yang memberikan kabar terbaru terkait kondisi Palestina pasca agresi militer Israel beberapa bulan yang kemarin.
Dirinya menginformasikan bahwa saat ini jalur Gaza masih diblokade oleh pihak Israel dan mengalami krisis pangan.
“Masih ada wilayah yang porak poranda dan sampai saat ini seulurh pintu perbatasan menuju jalur gaza ditutup oleh pihak Israel. Kami sendiri NPC sudah memesan beberapa mobil ambulance tapi sampai saat ini belum diizinkan masuk oleh pihak Israel. Ini sebuah tantangan memperjuangkan kemerdekaan masyarakat Palestina, kita pasti melalui ujian yang tidak kita sangka,” ujarnya.
Di sisi lain Onim turut menyayangkan sikap beberapa pihak yang mengalihkan isu soal kondisi Palestina hari ini, menurutnya masih banyak orang Indonesia yanag belum memahami urgensi kemerdekaan Palestina.
“Banyak dari saudara kita di Indonesia belum memahami arti memperjuangkan kemerdekaan Palestina sehingga mengalihkan isu, mengapa jauh memberikan bantuan ke negara lain sedangkan kita di negeri sendiri masih banyak yang butuh bantuan. Ini menjadi ujian kita dan khususnya bagi LAZISKU KBPII. Jika mendengar narasi tersebut, maka jangan dihiraukan,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut, saat ditanya oleh Ketua Dewan Pengurus LAZISKU KBPII, Abdul Hakam Naja, berkenaan dengan bidang yang paling esensial untuk masyarakat Palestina, Onim menjabarkan sedikitnya ada tiga hal yang paling mendasar untuk perlu dilakaukan terlebih dahulu, yakni akaidah, kemanusiaan, terakhir amanah.
“Program yang paling urgen untuk kita laksanakan di Palestina, yang paling penting kita mengedukasi para donator agar apa kita perjuangkan bagi rakyat palestina adalah akidah, kemanusiaan, dan amanah konstitusi. Jika tiga hal ini sudah sampai sanubari kita, maka semua program dapat kita realisasikan. Adapun program jangka Panjang yaitu mendirikan sekolah dan menyekolahkan anak yatim secara gratis dan membeli bus untuk antar jemput anak. Kedua program orang tua asuh anak yatim, selanjutnya program pembangunan pabrik air bersih. Jika program ini semua sudah dilaksanakan maka kita bisa menjalankan program apapun. Program jangka pendek seperti distribusi makanan dan air minum ini meskipun urgen tapi tidak berbekas. Kita akan menarik donator lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam program jangka Panjang dan jangka pendek,” jawabanya.
Baca Juga : NPC Bersama ChanelMuslim Tebar Daging Kurban Serentak di Gaza, Palestina
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 Amirsyah Tambunan yang jyga turut hadir pada pertemuan ini turut menyampaikan rasa terima kasih karena dapat bertemu Bang Onim meskipun secara daring. Selain itu dirinya juga ikut menyampaikan program yang sedang digarap oleh MUI yang tertuju pada Paletina.
“Masyarakat Indonesia tidak hanya berhutang budi kepada rakyat Palestina yang memberikan dukungan pertama kemerdekaan bagi Indonesia, tapi kita juga terus berikhtiar bahwa tonggak sejarah harus terus kita lakukan. Program MUI yang telah dan sedang dilakukan di Palestina ialah pembangunanan rumah sakit di Gaza.
Sekarang kita sedang finishing pembangunan rumah sakit. Sekali lagi tentu ini tidak mudah, mohon doa dan dukungan dari bapak ibu di zoom ini. Adapun mengenai beasiswa untuk anak-anak palestina juga mulai kami perkuat dan lakukan terus menerus dengan berbagai diplomasi sehingga dipermudah oleh Allah,” tutupnya. [wmh]