ChanelMuslim.com—Menjadi ikon sebagai kota Serambi Mekkah membuat Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, terus melakukan pembenahan yang mendekatkannya pada nilai-nilai dan syariat Islam.
Kali ini soal pasar sedang menjadi agendanya untuk mewujudkannya menjadi Islami, seperti dilarang berbuat curang dengan mengurangi timbangan, tak boleh meraup keuntungan yang berlipat ganda, serta membiasakan adanya ijab dan kabul dalam bertransaksi.
“Transaksi maupun aktivitas lainnya dijalankan sesuai dengan syiar Islam,” kata Wali Kota Illiza di Banda Aceh, Senin (30/5/2016) seperti dikutip dari LKBN Antara.
Menurutnya, mewujudkan pasar Islami tidaklah gampang, sebab banyak tantangan dan hambatan. Namun, melalui pemerintahan daerah dia pimpin akan terus berusaha mewujudkannya. Karena itu, harapnya, pemerintah mengharapkan dukungan dari ulama dan masyarakat.
Untuk melancarkan rencana tersebut, kata Illiza, pemerintah sudah membina dan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas kepada para pedagang. “Termasuk penyediaan sarana dan prasarana pasar, yang juga harus sesuai dengan standar Islam. Begitu juga dengan ijab-kabul antara pedagang dan pembeli, harus dibudayakan,” tutur Illiza.
Dia berharap, para pedagang tidak mencurangi timbangan serta tidak mengambil keuntungan yang berlebihan. “Pemerintah kota sudah membagikan timbangan digital agar ukurannya pas. Gunakan timbangan ini, jangan disimpan,” ucap Illiza.
Islam, katanya, telah memposisikan kegiatan ekonomi sebagai aspek penting dalam upaya mendatangkan kemuliaan. “Karena itu, kegiatan ekonomi perlu dituntun dan dikontrol agar berjalan seirama dengan ajaran Islam secara keseluruhan, seperti mewujudkan pasar Islami di Kota Banda Aceh,” ujarnya. (mr/foto: nusanews)