ChanelMuslim.com – Sejarah Betawi di Bekasi tak bisa dilepaskan dari sejarah daerah-daerah di sekitarnya. Babe Ridwan Saidi dikenal sebagai ahli sejarah dan budayawan Betawi tulen berbincang dengan tokoh masyarakat Bekasi Heri Koswara mengenai budaya Betawi di Bekasi.
Baca Juga: Belajar Mencintai Sejarah bersama Komunitas Historia Indonesia
Sejarah Betawi, Arti Nama Bekasi
Menurut Ridwan, Bekasi berarti ‘tempat suci’. Berasal dari kata ‘besakih’, di Cengkareng disebut ‘pesakih’, kemudian menjadi ‘bekasi’.
Dahulu, ada sebuah tempat suci berupa bangunan komplek unur yang mengacu pada yang dihikmatkan di situ, sebuah subjek yang mempunyai pengaruh besar.
“Dulu, Tuanku Raman, bangun dam, bangunan di cilincing. Dikasih nama itu, mengacu tempat di cabang bungin atau batu jaya, juga resi pajajaran juga ke situ, pujangga manik,” ujar Babe Ridwan dalam Podcast Bang HK Channel, Senin (17/5/2021) lalu.
Salah satu kebanggaan Bekasi adalah banyaknya pohon jati. Bekasi adalah tempat bertumbuhnya pohon jati dari berbagai jenis, banyak pengrajin jati di Bekasi.
“Betawi dekat sekali dengan Jakarta, logat ekspresi sama, keduanya banyak kesamaan,” kata Babe Ridwan.
Dulu, Jakarta dikenal dengan Batavia dengan daerah penyangga ibukota yang berada di sekitarnya, yaitu Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bogor.
Khusus untuk Bekasi, batas paling timur adalah Sungai Citarum, batas paling barat Sungai Cisadane, dan Depok di batas selatan.
“Daerah-daerah penyangga itu banyak kemiripan budaya dan peradabannya. Misalnya Depok dan Bekasi. Kita makan ketupat, makan buah atep atau kolang-kaling, ada rengginang, wajik, dan lain-lain,” jelas budayawan yang mengikuti semua budaya Betawi tersebut.
Masyarakat Bekasi bertumbuh seiring dengan zaman. Konsep kuliner zaman dahulu disesuaikan dengan lingkungan pada masanya.
Namun sayang, para pemuda Bekasi saat ini tidak mengenal budaya Betawi Bekasi. Lalu, bagaimana caranya agar menghidupkan semangat agar tidak malu menjadi orang Betawi?
“Saya menulis sejarah dan kebudayaan Betawi untuk antero umur, untuk bacaan anak-anak bagus juga, sejarah itu logika. Kita lestarikan yang ada, jangan mengadakan yang enggak ada,” tandas Babe Ridwan.
Babe Ridwan mengakui, banyak budaya Betawi yang sudah hampir hilang. Dia berharap, Heri Koswara bisa menjadi sosok walikota yang bisa melestarikan budaya Betawi.
“Kita harapkan kalau Bang HK bisa menjadi walikota, bisa menyediakan gedung kesenian untuk menampung babarit seluruh rakyat. Jadi buat yang mau mengamen, ada tempat khusus untuk pertunjukan seni dan budaya di Bekasi,” jelas Babe.
Babarit adalah salah satu tradisi di Betawi setiap bulan Syawal yaitu orang-orang mengenakan pakaian adat betawi, ada ondel-ondel diarak sepanjang jalan dan pertunjukan seni dan budaya Betawi lainnya.
Baca Juga: Ketersediaan Kamar Tidak Cukup, Heri Koswara Minta Rumah Sakit Tingkatkan Bed Occupancy
Budaya Palang Pintu dalam Pernikahan Betawi
Salah satu budaya Betawi yang masih marak di Bekasi yaitu palang pintu yang sering kita lihat dalam acara pernikahan ala Betawi.
Heri Koswara mengatakan bahwa konsep palang pintu dilakukan dalam rangkaian pernikahan ala Betawi. Melalui podcast yang diselenggarakannya, Heri berharap masyarakat memahami bagaimana melestarikan budaya Betawi.
“Jadi besan penganten laki sebelum diterima oleh tuan rumah biasanya ada palang pintu dulu. Dari youtube yang sederhana ini bisa menjadi informasi untuk generasi kita, khususnya anak-anak Bekasi bahwa kita punya sebuah budaya yang harus kita lestarikan,” jelas Heri Koswara.
Dengan podcast yang mengangkat temat-tema kebekasian, termasuk membuat konten singkat terkait palang pintu menjadi sarana Heri untuk mengedukasi generasi muda Bekasi untuk mengenal budaya Betawi Bekasi.
Babe Ridwan Saidi, publik figur yang banyak bergelut dengan dinamika pemikiran Islam, beliau pernah menjadi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan berbagai peran penting pada masa mudanya.
Ridwan juga merupakan alumni dari Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang dikenal sebagai FISIP) di Universitas Indonesia pada tahun 1963-1976.
Dengan alasan tersebut, Bang HK mengundang beliau sebagai tamu istimewanya, dalam agenda acara podcast Bang Heri yang memang rutin dilakukan sepekan sekali untuk membahas budaya betawi.[ind]