ChanelMuslim.com – Allah senang dengan orang-orang yang bertaubat. Namun, kita juga harus memperhatikan syarat-syarat agar taubat kita diterima Allah. Kita harus memenuhi syarat berikut agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Baca Juga: Kekeliruan Seputar Masalah Taubat
Firman Allah Terkait Taubat
Berikut dua firman Allah yang menyatakan perintah bertaubat.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha.” (QS. At-Tahrim [66]: 8)
“Dan barang siapa yang telah mengerjakan kejahatan dan telah menganiaya dirinya.
Kemudian, dia mohon ampunan kepada Allah, maka dia dapati Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisaa’ [4] : 110)
Kita harus meyakini bahwa sebanyak apapun dosa dan maksiat yang telah dilakukan oleh seorang hamba, maka Allah tetap akan mengampuninya.
Dilansir dari channel telegram Najmi Umar Bakkar, Ustaz Najmi menuliskan bahwa agar taubat diterima oleh Allah, maka hendaknya seseorang memenuhi 8 syarat berikut.
Pertama, menyesali dosa-dosa yang dilakukan, sehingga tidak ingin mengulanginya kembali.
Kedua, istighfar (memohon ampunan) kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Ketiga, berniat serta bertekad tidak mengulangi lagi perbuatan dosa dan maksiat apapun.
Keempat, taubat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk tujuan duniawi.
Baca Juga: Taubatnya Orang yang Meninggalkan Sholat
Syarat agar Taubat Diterima Allah
Kelima, meminta maaf kepada orang yg pernah dizalimi atau disakiti, serta mengembalikan barang orang lain yang pernah diambil.
Keenam, taubat itu telah dilakukan pada waktu ketika masih terbukanya peluang untuk diterimanya taubat.
Waktu tersebut adalah sebelum ruh sampai di kerongkongan atau sebelum matahari terbit dari arah barat, atau sebelum datangnya azab sebagai balasan hukuman dari Allah.
Ketujuh, perbanyak amal shalih setelah bertaubat.
“Dan barangsiapa bertaubat & mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia telah bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS. Al-Furqan [25]: 71)
Terakhir, seseorang yang pernah menyeru kepada kesesatan lalu diikuti oleh orang lain, maka hendaknya dia mengumumkan taubatnya.
Kemudian, menjelaskan kesalahan serta kesesatannya.
“Kecuali mereka yang bertaubat, mengadakan perbaikan & (juga) menjelaskan (kebenaran).
Mereka itulah yang Aku terima taubatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 160)
Semoga kita semua termasuk ke dalam hamba yang pandai bertaubat. Aamiinn. [Ind/Camus]