Chanelmuslim.com – Rasulullah bersabda saat berada di Tabuk, “Sesungguhnya, di madinah ada sekelompok orang yang tidak melewati suatu lembah bersama kita, tidak menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir bersama kita, tidak mengeluarkan infak, dan tidak pula mengalami kelaparan, tapi mereka menyertai kita dalam semua itu, sedang mereka tetap berada di madinah.” Rasulullah ditanya, “Bagaimana bisa begitu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Mereka tertahan karena adanya uzur, lalu mereka menyertai kita dengan niat yang baik.”
Jadi, niat baik itulah yang menjadikan orang yang tidak ikut berperang mendapatkan pahala yang sama dengan pahala orang yang ikut berperang dan menajdikan orang yang bukan mujahid mendapatkan pahala yang sama dengan pahala mujahid.
Rasulullah bersabda:
“Jika ada dua orang muslim saling berhadapan dengan menghunuskan pedangnya masing-masing maka orang yang membunuh dan terbunuh sama-sama di neraka.” Beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, yang membunuh (memang di neraka), tapi apa yang salah pada orang yang terbunuh?” Beliau menjawab, “Sebab, ia juga berniat untuk membunuh saudaranya.”
Jadi, niat buruk dan keinginan jahat antara orang yang membunuh -yang pasti masuk neraka- dan orang yang terbunuh, kedudukannya sama. Kalaulah bukan karena niat jahatnya untuk membunuh, niscaya ia termasuk ahli surga.
Rasulullah bersabda:
“Laki-laki mana pun yang hendak memberikan mahar kepada seorang wanita, sedangkan Allah tahu bahwa ia berniat tidak akan menunaikannya sehingga ia menipunya atas nama Allah dan menghalalkan kemaluannya dengan cara yang batil, maka laki-laki itu akan menjumpai Allah kelak pada hari menemui-Nya sebagai seorang pezina. Dan laki-laki mana pun yang berhutang kepada seseorang, dan Allah tahu bahwa ia berniat tidak akan melunasinya sehingga ia menipunya atas nama Allah dan menghalalkan hartanya dengan cara batil, maka ia akan menemui Allah kelak pada hari ia menemui-Nya sebagai seorang pencuri.” (Bersambung)
Sumber : Pedoman Harian Seorang Muslim, Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairy, Ummul Qura