ChanelMuslim.com – Mudik dan pandemi Covid-19 bagaimana? Mudik sebagai tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya Idul Fitri saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Pemerintah berupaya untuk membuat pengetatan perjalanan mudik sebagai upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Aku dan suami berasal dari Pulau Lombok tapi karena suami ditempatkan pemerintah untuk bekerja di Sumbawa. Jadilah kami tinggal menjadi penduduk Pulau Sumbawa. Mudik untuk bersilaturahmi dan merayakan hari raya bersama keluarga di Lombok adalah sebuah momen yang tak pernah terlewatkan apalagi jarak Sumbawa dengan Lombok dalam katagori dekat, masih dalam satu provinsi yaitu Nusa Tenggara Barat. Namun, hanya berbeda kabupaten, lokasinya masih bersebelahan walau terpisah oleh laut.
Baca juga: Menyiapkan Bekal Sendiri untuk Akhirat dengan Wakaf Uang
Untuk mudik perjalanan Sumbawa-Lombok, kami tempuh dengan kendaraan melewati perjalanan darat dan laut. Jarak tempuh dari Sumbawa ke Pelabuhan Tano berjarak kurang lebih 93 km. Sedangkan dari Sumbawa menuju Lombok kurang lebih 197 km. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar lima atau enam jam.
Tahun lalu karena masih dalam situasi pandemi, untuk bepergian keluar daerah kami sekeluarga harus membawa surat keterangan sehat bebas Covid-19, untuk mendapatkannya kami harus melakukan cek pemeriksaan kesehatan di puskesmas. Walau demikian kami sekeluarga berupaya pergi untuk mendapatkan surat keterangan. Aku dan suami serta anak-anak, masing-masing mendapat satu lembar.
Di perjalanan sebelum menuju pelabuhan, kami harus berhenti di pos pemeriksaan, berhadapan dengan petugas untuk melakukan pemeriksaan. Agar perjalanan aman di saat pandemi Covid-19, hal-hal yang kupersiapkan di antaranya:
Masker. Sebelum berangkat tentu saja bagian yang tak terlupakan yang aku bawa setidaknya bisa aman untuk melindungi diri dan orang lain, ketika berinteraksi di perjalanan adalah masker atau faceshield. Walaupun dalam kendaraan yang kami gunakan hanya ada keluargaku saja. Namun, situasi di atas kapal tidak akan terhindarkan dari keramaian.
Handsanitizer. Selain masker, aku mempersiapkan cairan antiseptic yang tetap ada di dalam tas. Dalam perjalanan kadang tangan tidak sadar memegang benda-benda yang ada di tempat umum. Terutama ketika harus ke toilet umum sehingga harus rajin mencuci tangan atau menyemprot tangan agar tetap higienis.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com