Chanelmuslim.com-Awalnya sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak Australia yang memiliki darah keturunan Indonesia. Namun dalam perjalanannya, banyak juga warga asli Australia yang tertarik untuk bergabung.
Indonesia saat ini dipandang sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang patut ‘diwaspadai’ negara tetangga. Bahasa Indonesia pun dipelajari oleh sejumlah anak-anak dari Australia.
Pelajaran bahasa bahasa Indonesia itu menjadi menu pokok Sekolah Indonesia Pelangi (SIP) yang ada di sejumlah tempat di negara bagian New Southwales. Berdiri sejak 2012, sekolah ini dicetuskan oleh Epy Djulianti, seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Sydney dibantu oleh Jon Soemarjono (mantan dosen studi Indonesia di beberapa universitas di Sydney).
SIP digelar setiap hari Sabtu. Awalnya kelas ini diadakan di salah satu ruangan gedung di Cambletown, namun kemudian buka cabang di Maroubra, Marrickville dan Wollongong.
Sekolah yang pendanaannya ditanggung oleh pemerintah negara bagian New Southwales ini tidak memiliki batasan usia bagi siswanya. Mulai dari anak-anak sampai usia dewasa, terlibat dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia ini.
Awalnya sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak Australia yang memiliki darah keturunan Indonesia. Namun dalam perjalanannya, banyak juga warga asli Australia yang tertarik untuk bergabung.
Seperti yang terlihat pada Sabtu (19/12/2015) siang di Sekolah Indonesia Pelangi (SIP) di Maroubra yang digelar di auditorium kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Epy dan belasan siswa-siswi SIP melaksanakan seremoni tutup tahun. Epy mengatakan sebetulnya ada 30-an murid SIP, namun banyak yang berhalangan hadir karena saat ini sudah memasuki masa liburan panjang.
Dalam acara seremoni itu, salah satu siswa bernama John membacakan Pancasila. Pelafalannya masih ‘keminggris’, namun dia tampak sangat bersemangat. Pantang menyerah.
“Boleh saya ulangi lagi,” kata John ketika tidak puas dengan pelafalannya.
Selanjutnya John dan sejumlah anak-anak siswa SIP menyanyikan sejumlah lagu khas Indonesia. Mulai dari tembang ‘Topi Saya Bundar’ sampai ‘Balonku’ dilafalkan dengan aksen khas bule.
Selama acara berlangsung, Epy yang menjadi pengisi acara selalu menggunakan bahasa Indonesia. Begitu juga ketika dia berinteraksi dengan para siswanya.
“Penguasaan bahasa Indonesia sangat penting bagi warga Australia. Karena Indonesia adalah salah satu negara terdekat kita,” ujar Epy.
Senada dengan Epy, Konsul Jenderal Indonesia di Sydney, Yayan Mulyana dalam sambutannya dalam acara ini mengatakan penguasaan bahasa Indonesia bagi warga Australia yang memiliki hubungan darah dengan Indonesia sangat penting. KJRI Sydney menjadi salah satu fasilitator kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia ini.
“Menguasai bahasa ini penting terkait aspek heritage learner. Untuk reconnect antara anak-anak kita dengan kakek neneknya yang ada di Indonesia,” ujar Yayan.
Lebih jauh lagi, Yayan mengingatkan kepada para orang tua siswa yang hadir mengenai posisi Indonesia yang perekonomiannya terus berkembang. Kelak di masa mendatang, para siswa SIP dapat membuka bisnis di Indonesia tanpa terganggu bahasa.
“Indonesia dan Australia memiliki kedekatan yang begitu strategis. Diprediksi pada 2030, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi keenam. Murid sembilan tahun yang ada di sini, nanti akan berusia 24 dan siap masuk ke dunia kerja,” kata Yayan.
Selain mengajarkan Bahasa Indonesia, sekolah ini juga mengajarkan berbagai hal mengenai budaya tanah air. Di antaranya permainan angklung, tarian budaya daerah Indonesia seperti Bali, Minang dan Jawa.(ind/det)