ChanelMuslim.com – Greget Ilmu dan Iman, Oleh : Kingkin Anida
Ilmu dan iman itu seperti sejoli yang bergandengan tangan.
Kuat dan akrab.
Jika salah satunya tak ada maka yang lainnya terasa hampa.
Seorang yang hanya memiliki ilmu saja tanpa iman, meski mempesona tapi tidak punya kekuatan untuk menggetarkan visi manusia terhadap akhir kehidupan.
Baca Juga: Ini yang Dimaksud dengan Menjaga Ilmu
Greget Ilmu dan Iman
Sebaliknya yang hanya memiliki iman saja tanpa ilmu maka sangat mudah ditipu oleh kondisi, manusia dan system.
Secara singkat ada pernyataan bahwa berilmu saja tanpa iman itu rapuh dan beriman saja tanpa ilmu maka itu buta.
Dengan gereget ilmu dan iman maka manusia terus mengalami perkembangan peradaban.
Ada adab sebelum ilmu dan ada ilmu sebelum amal.
Rasulullah bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.”
(HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Dengan begitu, mereka yang mengaku “asyhadu bi anna muslimun” (saksikan bahwa saya adalah muslim) harus gemar belajar. Menuntut ilmu bukan sekedar menggugurkan kewajiban, tapi dia disertai sebentuk keinsyafan keinsyafan.
Insyaf bahwa dia masih dholuman jahula (sewenang wenang tapi bodoh).
Sehingga dengan isyarat adanya kezhaliman dan kebodohan, dia harus khawatir terpeleset pada kemunafikan.
Naudzubillah. Semoga kita dijauhkan dari sifat sedemikian.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan, “Hasil usaha jiwa dan qolbu (hati) yang terbaik dan penyebab seorang hamba mendapatkan ketinggian di dunia dan akherat adalah ilmu dan iman.
Oleh karena itu Allah Ta’ala menggabung keduanya dalam firmanNya,
وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَالْإِيمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ
“Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): “Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit.”
(QS ar-Ruum: 56)
Dan firman Allah Ta’aa, di ayat lainnya :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(QS al-Mujaadilah: 11).
Dengan tingginya derajat yang Allah berikan pada ahli ilmu yang beriman maka tanda tandanya akan nampak pada :
ٱلتَّٰٓئِبُونَ ٱلۡعَٰبِدُونَ ٱلۡحَٰمِدُونَ ٱلسَّٰٓئِحُونَ ٱلرَّٰكِعُونَ ٱلسَّٰجِدُونَ ٱلۡأٓمِرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱلنَّاهُونَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡحَٰفِظُونَ لِحُدُودِ ٱللَّهِۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman.
(QS. At-Taubah, Ayat 112).
Akhowwati fillah yang saya cintai karna Allah, mari gemar belajar dan tetap meminta bantuan Allah agar semakin paham seni menjalani kehidupan.
“Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat”
(Imam Syafi’i).
Wallahu’alam.
Catatan Ustazah Kingkin Anida di akun Facebook pada 1 Mei 2020 pukul 09.21
[jwt]