TERNYATA, di balik manisnya cokelat, ada titik kritis kehalalan yang patut diwaspadai. Apa saja kandungan cokelat yang dapat membuatnya haram untuk dikonsumsi?
Cokelat adalah makanan sejuta umat. Tak hanya anak kecil, orang dewasa pun menyukai makanan camilan yang rasanya manis ini. Yuk, kita ketahui apa saja titik kritis kehalalan cokelat sehingga aman mengonsumsinya.
Baca Juga: Ini Beda Cokelat Sekali Makan dan Cokelat Masak
Suka Cokelat? Kamu Wajib Ketahui Titik Kritis Kehalalan Cokelat Berikut Ini
Alkohol
Kandungan rhum atau essense perisa sering ditemukan di dalam cokelat impor atau buatan luar negeri. Tak heran, kadang begitu bungkus cokelat dibuka, aroma cokelat yang mengundang selera langsung tercium.
Lesitin
Pada umumnya, cokelat menggunakan emulsifier dalam pengolahannya. Emulsifier ini ada yang berupa lesitin. Yang patut diketahui adalah apakah lesitin yang digunakan lesitin nabati atau hewani.
Jika nabati biasanya menggunakan lesitin kedelai. Namun, jika hewani, biasanya menggunakan lesitin babi karena menghasilkan produk yang lebih lembut teksturnya dan harganya relatif murah.
Periksa kandungan makanan yang tertera di bungkus cokelat, jika tercantum soy lecithine atau soya lesitin berarti aman dikonsumsi karena menggunakan lesitin kedelai, tapi jika hanya tertulis lesitin saja dan tidak ada label halal, cokelat itu perlu diwaspadai.
Lemak
Lemak juga salah satu jenis emulsifier untuk cokelat yang berfungsi sebagai stabilizer. Sama dengan lesitin, lemak atau stabilizer yang digunakan harus dipastikan berbahan nabati. Kode E yang tertera dalam kemasan cokelat belum tentu berbahan babi, ada juga yang berasal dari bahan nabati yaitu dari lemak sapi.
Susu
Cokelat dengan varian rasa susu sudah pasti mengandung susu. Biasanya, susu yang digunakan adalah susu bubuk. Hal yang perlu diperhatikan adalah susu tersebut berasal dari hewan apa dan dalam proses menjadi susu bubuk apakah dijamin halal atau terkontaminasi zat lain yang diharamkan.
Gula
Gula memang berasal dari bahan nabati tapi dalam proses produksi gula, apakah menggunakan bahan pemutih dan halalkan pemutihnya dan prosesnya.
Kriteria halal ternyata bukan hanya bahan, tapi juga termasuk proses dan pengemasan. Jangan sampai cokelat yang kita sukai menjadi haram dimakan karena proses produksinya terkontaminasi bahan haram. Untuk itu, selalu periksa label halal dalam kemasan cokelat, baik dalam negeri maupun produk cokelat impor. [ind/halalcorner]