ChanelMuslim.com – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jemaah haji Indonesia berangkat ke tanah suci.
Menurutnya, selain aspek ibadah, pemondokan, transportasi, dan makanan, faktor kesehatan juga memegang peranan utama.
“Jemaah harus mewaspadai cuaca yang cukup panas selama musim haji ini. Cuaca yang panas dapat berhubungan dengan setidaknya tiga hal, yaitu heat stroke, kemungkinan dehidrasi dan penurunan daya tahan tubuh,” papar Tjandra dalam keterangan resmi, di Jakarta.
Selanjutnya, Tjandra meminta jemaah untuk waspada terhadap kemungkinan penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) dan Ebola. Pasalnya, MERS CoV merupakan penyakit yang berasal dari Arab Saudi dan masih terus terjadi.
“Sampai awal Agustus ini, di dunia ada 1382 kasus MERS CoV 493 di antaranya meninggal dunia. Sementara kasus terakhir bulan Juli 2015 adalah 8 orang MERS CoV dari Arab Saudi,” ujarnya.
Pembangunan Masjidil Haram dan sarana umum lainya juga harus diwaspadai. “Proses pembangunan akan memengaruhi keleluasaan para jemaah melakukan ibadah dan aktivitas lainnya,” tandasnya.
Sebanyak 168.800, kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan pada 21 Agustus 2015. Sedangkan kloter terakhir baru akan berangkat pada 17 September 2015.
Tahun ini, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) berjumlah 1.125 orang untuk 375 kelompok terbang (Kloter). Di mana setiap kloter terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat. Pemerintah juga sudah menyiapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang berjumlah 306 tenaga medis. Mereka dibagi berdasarkan daerah kerja, yaitu Jeddah (55 orang), Makkah (171 orang) dan Madinah (80 orang).? (nf)