ORANG yang sengaja tidak puasa saat Ramadan lebih buruk dari pezina. ChanelMuslim.com merangkum Frequently Asked Question (FAQ) seputar Ramadan yang akan ditulis lengkap secara berseri hanya di Rubrik Syariah ChanelMuslim.com.
Tidak puasa tanpa alasan walau masih mengakui kewajibannya, apakah berdosa?
Ustaz Farid Nu’man Hasan mengatakan: “Ya, jika dia tidak berpuasa tanpa alasan yang dibenarkan.”
Imam Adz Dzahabi Rahimahullah berkata:
وعند المؤمنين مقرر أن من ترك صوم رمضان بلا مرض ولا عرض أنه شر المكاس والزاني ومدمن الخمر بل يشكون في إسلامه ويظنون به الزندقة والانحلال
Orang-orang beriman telah menetapkan bahwa orang yang meninggalkan puasa Ramadan padahal tidak sakit dan tidak ada alasan, maka dia lebih buruk dari perampok, pezina, peminum khamr, bahkan diragukan keislamannya, dan mereka menyangka orang tersebut adalah zindik dan telah copot keislamannya.
(Dikutip oleh Imam Al Munawiy, Faidhul Qadir, 4/211)
Orang yang Sengaja Tidak Puasa saat Ramadan Lebih Buruk dari Pezina
Baca Juga: Alasan Dasar Umat Muslim Puasa Ramadan
Kapan shaum Ramadhan diwajibkan?
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah:
وقد فرض الله الصيام في السنة الثانية إجماعاً، فصام النبي صلّى الله عليه وسلّم تسع رمضانات إجماعاً
Telah ijma’ bahwa Allah mewajibkan puasa pada tahun kedua, dan ijma pula bahwa puasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah sembilan kali Ramadan. (Syarhul Mumti , 6/298. Mawqi Ruh Al Islam)
Kepada siapakah diwajibkan shaum Ramadan?
Shaum Ramadan diwajibkan kepada: semua muslim dan muslimah, yang baligh, berakal, sehat, dan mukim (tidak safar), yang tidak haid dan nifas.
Tidak wajib bagi anak-anak, orang gila, pikun, pingsan, sakit berat, dan safar.
Ada pun ibu hamil dan menyusui boleh baginya berpuasa jika dia kuat, dan boleh juga meninggalkannya jika khawatir atas dirinya dan bayinya, lalu di-qadha di hari lain atau fidyah menurut pendapat yang lain.[ind]