NAK, jagalah Allah. Ayah dan Bunda, dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu dengan sanad hasan-shahih,
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah menasihati seorang anak (Abdullah bin Abbas radhiyallaahu anhu).
Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepada sepupu kecilnya itu, “Nak, jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…”
Kak Eka Wardhana dari Rumah Pensil Publisher menulis, bagi kita yang belum mengerti, nasihat itu terkesan biasa. Apalagi kita mungkin berpikir,
“Itu kan nasihat buat anak-anak…”
Namun tahukah Ayah dan Bunda, ketika mendengar nasihat ini, sebagian ulama shalih justru berkata,
“Hampir hilang akal kami mendengar hadis ini.”
Para ulama mengatakan demikian karena mereka menyadari dahsyatnya makna yang terpendam dalam nasihat yang kita nilai biasa itu.
Bagaimana agar kita bisa lebih memahami hadis ini? Kata kuncinya adalah memahami apa yang dimaksud dengan menjaga Allah itu.
Baca Juga: Ya Allah, Jagalah Para Ulama Kami
Nak, Jagalah Allah
Menjaga Allah berarti komitmen dalam tiga hal:
1. Menjalankan perintah Allah.
2. Menjauhi larangan Allah.
3. Tidak melampaui batasan yang dilarang Allah.
Ayah dan Bunda, sudah mulai terlihat kan, betapa dalam nasihat singkat itu sebenarnya?
Yuk, kita masuk ke dalam contoh sehari-hari. Misalnya, sudahkah kita menanamkan kebiasaan kepada anak untuk mengucapkan salam setiap masuk ke dalam rumah?
Kalau belum, hal sepele ini bisa jadi berbahaya. Sebab menurut Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, setiap kali mengucapkan salam, setan tidak akan bisa memasuki rumah yang kita masuki.
Bayangkan bila ada 10 orang berturut-turut masuk rumah kita tanpa mengucapkan salam, itu sama saja mengundang rombongan setan untuk masuk ke seluruh penjuru rumah.
Wajar saja kalau suasana rumah jadi tidak enak. Orangtua jadi gampang marah dan anak jadi gampang melawan adalah sebagian dari efeknya.
Contoh lainnya adalah tentang makan. Sudahkah kita mengingatkan anak untuk selalu membaca basmallah sebelum menyuapkan makanan atau meneguk air ke dalam mulutnya?
Kalau tidak, hal yang terlihat remeh ini juga bisa jadi berbahaya. Sebab Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah mengingatkan bahwa setan tidak akan bisa ikut makan bila kita membaca basmallah.
Hal sebaliknya yang terjadi: bila tidak membaca basmallah, setan akan ikut makan dengan bersuka ria.
Bisa dibayangkan betapa bahayanya kalau setiap kali makan setiap kali itu pula setan makan bersama kita. Wajar kalau makanan itu lama-kelamaan malah membuahkan sakit.
Setidaknya, makanan itu hanya akan keluar lewat pintu belakang. Padahal dalam Islam kita diajarkan bahwa makanan yang penuh berkah adalah makanan yang akan menambah semangat dan energi kita untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ayah dan Bunda, mengucapkan salam ketika memasuki rumah, membaca basmallah sebelum makan adalah tindakan menjaga Allah. Sebaliknya, bila kita tidak melakukannya, maka kita tidak menjaga Allah.
Dari sudut logika sederhana akan tampak jelas: wajar dong kalau Allah hanya akan menjaga orang-orang yang menjaga-Nya.
Sebuah riwayat menuturkan bahwa dahulu ada seorang laki-laki tua yang telah berumur 100 tahun lebih. Tetapi ia masih tampak gagah dan sehat.
Bahkan orang-orang berteriak heran ketika sang kakek sanggup melakukan lompatan jauh yang tak mungkin ditiru mereka yang muda-muda.
Ketika diprotes, “Kakek sudah tua, janganlah lagi melakukan hal berbahaya seperti itu,”
Laki-laki tua itu malah menjawab, “Saya bisa melakukan ini dalam kondisi segar bugar di usia setua ini adalah karena di waktu muda saya selalu menjaga Allah. Maka di usia lanjut, Allah pun menjaga saya.”
Masya Allah, benar-benar luar biasa. Nah, Ayah dan Bunda, semakin banyak contoh yang ditampilkan akan semakin terpesona kita akan kedalaman nasihat singkat dalam hadis di atas.
Apalagi kalimat Rasulullah tidak hanya sampai di situ. Nasihat lengkap Beliau Shalallaahu ‘alaihi wassalam berbunyi:
“Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat:
Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu.
Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu.
Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.
Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu.
Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu.
Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”
Yuk, Ayah dan Bunda, mulai sekarang sampaikan nasihat ini pada anak-anak kita! Salam Smart Parents![ind]