ChanelMuslim.com – Presiden Joko Widodo pernah menerima kaligrafi dengan kalimat laillahaillah mirip bendera tauhid yang dibakar oleh banser beberapa waktu lalu. Kaligrafi tersebut diberikan oleh Ketua Asosiasi Islam Tiongkok Yang Fa Ming dan Imam masjid Ali Yang Gun Jun sebagai cindera mata kepada Presiden Joko Widodo.
Jika diingat sudah satu tahun lebih Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke masjid tertua di China, Niujie, tepatnya 14 Mei 2017 lalu.
Jika diambil kesimpulan, sebetulnya banser salah jika menganggap bahwa bendera tersebut adalah bendera HTI. Kaligrafi yang ada pada bendera tersebut juga persis dengan yang dipegang Presiden Joko Widodo saat menerima cindera mata.
Kalau dibaca di kaligrafi tersebut juga sama kalimatnya yaitu laillahaillah. Berbeda dengan Banser yang membakar bendera yang ada kaligrafi laillahaillah, Presiden justru menyimpannya sebagai kenang-kenangan.
Sebetulnya, insiden tersebut tidak terjadi jika para banser melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan. Yaitu apabila melihat lambang atau simbol identik dengan HTI agar didokumentasikan lalu diserahkan kekepolisian. Sayangnya empat banser tersebut tidak melaksanakan prosedur tersebut, malah membakarnya sambil bernyanyi.
"Saya menyayangkan atas apa yang dilakukan teman-teman Banser di Garut. Protap (Prosedur Tetap) di kami tidak begitu. Protap yang sudah kami instruksikan, kalau menemui lambang atau simbol apapun yang diidentikkan dengan HTI, agar didokumentasikan lalu diserahkan ke kepolisian, bukan dibakar sendiri," kata Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, kepada detikcom, Selasa (23/10/2018).
Apalagi yang mereka bakar ternyata bukan bendera HTI dan membuat umat Islam yang melihat video yang viral tersebut geram. (Ilham)