ChanelMuslim.com – Di hotel di Makassar, setelah jalan darat yang melelahkan, aku berjalan pelan menuju lobi dan melihat pasangan suami istri paruh baya. Ibu itu tampak gelisah bolak-balik di lobi hotel. Suaminya tampak lebih tenang menghisap rokok berkali-kali dengan mata menerawang.
Aku kasihan. Aku dekati. Tampaknya non muslim dan berkali-kali mengucapkan nama Yesus.
Aku tetap kasihan. Aku tegur pelan-pelan khawatir mengganggu kekhusyuan hatinya.
Aku; “Pak, Ibu, menunggu siapa?”
Sang istri pecah tangisnya, “Ponakan saya tinggal di hotel Palu tapi sampai sekarang tak ada kabar.”
“Hotel apa, Bu?”
“Roa Roa.”
Confirm. Tak ada yang selamat. Tak ada bantuan alat berat. Apalagi nomor kamar hotelnya 221 di lantai 2. Setahuku hotel itu amblas 2-3 lantai. Hotel yang dihuni atlet Paralayang.
Suaminya kemudian bercerita, “Jumat pagi dia telepon minta dijemput Senin di Palu. Lalu Jumat malam gempa. Sabtu pagi dia masih menelpon minta bantuan. Ada di dalam kamar. Saya bingung harus menghubungi siapa.”
Sang suami berkaca-kaca. Saya paham perasaannya.
“Sabtu malam, dia menyalakan ponsel dan menghubungi tapi kami angkat tak ada suara. Minggu pagi kami menelepon tersambung tapi sudah tak diangkat.”
Di situ aku terenyuh. Dan sekarang sudah Jumat pekan depannya. Suami istri ini masih menunggu keponakannya di hotel Makassar berharap berjumpa dengan keponakannya. Berharap keponakannya selamat dan kemudian meneleponnya sewaktu-waktu.
Aku bertanya perlahan-lahan, “Bapak di sini sampai kapan?”
Jawabnya, “Sampai hari Minggu.”
Jadi sudah satu pekan mereka menunggu keponakannya di Makassar. Mereka berharap keponakannya muncul di lobi hotel dan mengatakan, “Aku selamat, tidak kurang apapun.”
Aku yang tahu bahwa Hotel Roa Roa itu tidak ada alat berat untuk mengangkut reruntuhan bingung mau bilang apa. Tidak tega untuk mengatakan, “Tampaknya ponakan Ibu Bapak sudah meninggal tertimbun reruntuhan.”
Ah, siapa yang tega.
Aku hanya memeluk tangan si istri dan mengajaknya berdoa dengan kepercayaan masing-masing. Aku pun berdoa khusus untuk keponakannya yang aku tak tahu namanya. Ah, Palu. Minggu ini engkau menyimpan begitu banyak kisah pilu.
Allah berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’” (QS. Al Jumu’ah: 8).
JPU atau Humanitarian Care Indonesia
BSM no rek: 7888555336
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBB