LKC Dompet Dhuafa menggelar seminar Budaya Sehat Nusantara dengan tema Optimalisasi Bahan Pangan Lokal, MPASI Bergizi untuk Tumbuh Kembang Anak.
Seminar ini berlangsung pada hari Rabu (12/11/2025) di Sasana Budaya Rumah Kita, Philanthropy Building, Jl. Warung Jati Barat No. 14, Jakarta Selatan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen LKC Dompet Dhuafa dalam mendukung pemenuhan gizi seimbang bagi bayi dan balita di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, para ibu dan kader posyandu diajak untuk memahami pentingnya Makanan Pendamping ASI (MPASI) berbahan pangan lokal.
LKC Dompet Dhuafa Dukung Optimalisasi Bahan Pangan Lokal, MPASI Bergizi untuk Tumbuh Kembang Anak
Seminar ini membahas tuntas mengenai Pentingnya MPASI dan Prinsip Pemberian MPASI Berbasis Bahan Pangan Lokal pada Bayi atau Balita yang disampaikan oleh Dr. Ika Nurillah Satriana, IBCLC.
Selain itu, seminar ini juga membahas Monitoring dan Pemantauan Status Gizi Anak Selama Masa Pemberian MPASI Berbahan Pangan Lokal yang disampaikan oleh Dr. Hani Purnamasari MsiMed, SpA, IBCLC.
Prinsip dasar pemberian MPASI yang perlu kalian ketahui:
Tepat
Diberikan saat usia 6 bulan, saat ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Aman dan Higienis
Proses persiapan dan pengolahan MPASI harus dipastikan menggunakan alat dan bahan yang aman serta higienis.
ADEKUAT
MPASI harus mengandung zat gizi yang lengkap, frekuensi dan jumlah yang tepat, serta tekstur yang sesuai usia.
Diberikan secara konsisten
MPASI diberikan secara konsisten, sesuai sinyal lapar dan kenyang bayi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pemberian MPASI merupakan sebuah proses pemberian makanan sebagai tambahan ASI, ketika ASI saja sudah tidak memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Dibutuhkan MPASI yang padat kalori dan mengandung zat mikronutrien.
Kapasitas lambung bayi masih terbatas, sehingga pemberian MPASI masih sedikit dengan kurun waktu yang sering diberikan.
Pemantauan MPASI ini bertujuan sebagai deteksi dini masalah gizi, memastikan intervensi cepat dan tepat, serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak. [Din]





