Sekilas Sandiaga Uno

ChanelMuslim.com – Terus terang aku tidak kenal banget. Bahkan agak cuek karena salah satu kelemahanku adalah malas berdesak-desakan untuk ketemu publik figur. Tapi suatu hari di sebuah acara makan malam tanganku ditarik seorang ustazah dan dikenalkan dengan Pak Sandi.
“Ini Bu Fifi yang punya sekolahan Islam International,” dengan ramah beliau mengangguk dan kemudian menyilakan kami, ibu-ibu, mengambil makan duluan.

Salah satu adab orang bicara adalah memandang lawan bicaranya. Pak Sandi juga mengambil makanan sekaligus bicara dan memandang dengan santun. Kelebihannya memang santun karena didikan orang tua.

“Siapa tahu kita bisa bersinergi ya, Bu, dengan beberapa program pendidikan di DKI.”

Saya mengangguk saja. Terus terang ketika itu aku sedang malas berbicara karena baru selesai meeting seharian. Saya juga lupa minta berfoto sampai ustzah yang baik hati itu mengajak untuk mengambil gambar.

Lalu acara di mulai dan setelah sambutan-sambutan bicaralah Pak Sandi sebagai bintang tamu di acara tersebut. Dalam acara tersebut beliau mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak atas terpilihnya pasangan Anis-Sandi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Di akhir kalimat beliau mengungkap terima kasih tidak terhingga pada barisan emak-emak. Sambil menoleh ke arah kami lalu menyebut nama kami satu persatu.

Saya agak tersanjung beliau tidak lupa nama kami. Padahal baru ketemu satu kali. Kehebatan orang politik adalah mengingat nama orang. Kemudian mengangkat namanya di depan publik agar orang tersebut merasa dihormati. Saya tidak tahu beliau belajar dari mana. Tapi kemudian saya terpikir bahwa pengusaha itu adalah ahli politik karena politik adalah strategi dan untuk masalah atur strategi pengusaha adalah jagonya. Kemudian emak-emak. Hehe….

Jadi tidak heran Pak Sandi dari dulu hingga sekarang merasakan sekali peran emak-emak dalam politik. Lalu emak-emak disuruh diam saja di dapur? Dianjurkan tidak usah berpolitik? Ya gimana? Dampaknya kan pada barang-barang kebutuhan pokok dan yang mengatur emak-emak. Bawang, garam dan telur naik. Mana ada emak-emak yang tidak tahu? Apalagi BBM naik diam-diam di malam hari lalu paginya emak-emak kaget. Dompet harus menipis lagi, gitu loh!