ChanelMuslim.com – Tahera Rahman tahu jalannya untuk menjadi reporter televisi Muslim pertama yang mengenakan jilbab akan penuh dengan rintangan.
Setelah lulus dari Loyola University Chicago, profesor dan koleganya sempat menanyakan apakah dia bersedia melepas jilbabnya, agar bisa mendapatkan pekerjaan impian dalam bidang jurnalisme. Tahera secara konsisten dan tegas menjawab "Tidak."
"Bos saya mengatakan bahwa dirinya menghormati keputusan saya, tetapi dia mengatakan saya akan banyak mendapat rintangan,'" tutur Tahera Rahman, 27 tahun, mengatakan kepada Anadolu Agency.
Dan memang gadis imigran India dan Pakistan memang menghadapi penolakan berkali-kali, setelah mengajukan aplikasi ke ruang redaksi berkali-kali lamarannya ditolak, dan memaksa penilaian kembali jalur kariernya.
Daripada langsung mencari posisi reporter, Tahera akhirnya memilih mengejar pintu belakang ke ruang redaksi.
Dia akhirnya mendapat posisi produser di WHBF-TV, stasiun televisi yang berafiliasi dengan CBS sekitar tiga jam di sebelah barat Chicago, Illinois.
Tetapi Tahera tidak mau menerima posisi di belakang layar. Dia bertekad untuk muncul di depan kamera, namun sekali lagi dia bertemu dengan penolakan berulang-ulang bahkan dirinya sempat menghadapi krisis kepercayaan jika tidak ada dukungan dari ibunya Durdana Rahman.
Durdana Rahman menolak membiarkan putrinya bergerak ke dalam kehampaan keputusasaan, dia justru memaksa Tahara bekerja lebih keras untuk mencapai tujuannya.
“Saya menulis email kepada mereka, atasan saya, dan saya mengatakan memberitahu saya bagaimana saya bisa menjadi kandidat terbaik, beri tahu saya apa yang harus saya lakukan. Dan saya terus bekerja keras dan kemudian saya melamar untuk ketiga kalinya dan alhamdulillah saya mendapatkan pekerjaan itu, terima kasih Allah, ”katanya.
Dia pertama kali mengudara 8 Februari tahun ini, membuat sejarah dalam prosesnya.
Setelah siaran pertamanya, pesan dukungan mulai bergulir dari seluruh dunia, dari Meksiko hingga Belanda. Mungkin yang paling penting, Tahera telah mengumpulkan penghargaan dari mereka di komunitasnya.
Dia mengatakan bahwa dia menerima satu pesan seperti itu dari seorang pria di Iowa yang berkata, 'Saya ayah dua anak dan saya Kristen, tetapi setiap kali Anda berada di Des Moines, saya ingin mengundang Anda makan malam bersama keluarga saya, karena saya ingin anak perempuan saya tahu siapa Anda. ”
"Dukungannya luar biasa. Saya tidak bisa mengharapkan sesuatu yang lebih baik, dan saya tidak bisa lebih bersyukur," ujarnya.
Tahera Rahman sendiri belum tahu di mana karirnya akan berujung, apakaha akan terus di berita nasional atau internasional. Pada akhirnya, bagaimanapun, dia tetap berpikiran terbuka.
"Saya hanya ingin dapat menceritakan kisah orang-orang dan membuat beberapa perbedaan," katanya. "Ini akan menjadi petualangan tidak peduli apa kata orang, insya Allah."[ah/anadolu]