PRESIDEN Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Ustaz Fadzlan Garamatan menyambut baik program Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa yang digagas Kementerian Agama. Program ini dicanangkan dalam rangka memperingati Hari Bumi pada 22 April.
Menurut Ustaz Fadzlan, penanaman sejuta pohon matoa merupakan ibadah ekologis dalam ajaran Islam.
“Menanam pohon bukan hanya sekadar menjaga lingkungan. Ini bagian dari akhlak Islam,” ujar Ustaz Fadzlan, Jumat (18/4/2025).
Ustaz Fadzlan mengutip perkataan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang menganjurkan umat Islam untuk menanam pohon yang buahnya dapat dimanfaatkan oleh manusia, burung atau hewan.
“Kita ingin membangun kesadaran bahwa iman harus berdampak pada tindakan. Gerakan ini adalah bagian dari jihad hijau, menyelamatkan bumi sebagai amanah dari Allah,” ujar ulama nasional asal Fakfak, Papua Barat ini.
Ustaz Fadzlan Garamatan Apresiasi Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa Kemenag
Sementara itu, Ketua AFKN Kabupaten Manokwari Papua Barat, Musa Iribaram mengatakan, matoa merupakan pohon khas tanah Papua. Sehingga hal ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Papua.
“Mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan mengapresiasi kepada yang terhormat Bapak Menteri Agama Republik Indonesia Professor KH Nasaruddin Umar MA yang telah membumikan pohon asli Papua di seluruh Indonesia,” ungkap Musa.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Keluarga Besar MAK Al Kautsar, tokoh adat Muslim Papua Barat Daya dan Haji Abdul Awal Gepse (Ketua Majelis Muslim Papua Kabupaten Merauke dan anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Selatan).
Masing-masing pihak berharap penanaman sejuta pohon matoa bisa dirasakan manfaat bagi masyarakat seluruh Indonesia.
Penanaman pohon matoa akan dilakukan secara serentak pada 22 April 2025, secara simbolis dilakukan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Adapun tempat penanaman di masjid, KUA dan madrasah.
Untuk mensukseskan program ini, Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat turut menamakan pohon matoa pada 22 April 2025.[ind]