BEBERAPA tips yang perlu dilakukan para penderita diabetes untuk mengontrol kadar gula darah. Puasa Ramadan merupakan ibadah yang wajib bagi umat Muslim, namun bagi penderita diabetes, menjalankan puasa memerlukan perhatian khusus agar kadar gula darah tetap stabil.
Berikut beberapa tips bagi penderita diabetes untuk menjalankan puasa dengan aman dan nyaman:
Pastikan tetap sahur
Penderita diabetes disarankan untuk tidak melewatkan sahur selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Hal ini sangat penting agar cadangan energi selama berpuasa cukup dan tidak terjadi hipoglikemia.
Merujuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), kadar gula darah kurang dari 60 miligram per desiliter (mg/dl) diklasifikasikan sebagai hipoglikemia. Jika mengalaminya, penderita diabetes direkomendasikan untuk batal puasa.
Baca juga: Rekomendasi Lip Care untuk Menjaga kelembaban Bibir Selama Puasa
Tips Penderita Diabetes Mengontrol Kadar Gula Darah Selama Puasa Ramadan
Jaga pola makan tiga kali sehari
Kebutuhan kalori penderita diabetes tidak berubah selama puasa Ramadhan. Oleh karenanya, disarankan untuk tetap menerapkan pola makan tiga kali sehari.
Pola makan tersebut terdiri dari saat sahur, buka puasa, dan sekitar jam 8 malam setelah tarawih. Hal itu tentu perlu dipraktikkan dengan memerhatikan setiap porsi makanan saat sahur dan berbuka.
Penderita diabetes harus menghindari makan berlebihan saat sahur dan selama buka puasa, karena itu akan memengaruhi kadar gula darah dan berat badan.
Mengonsumsi makanan tinggi serat
Penderita diabetes membutuhkan banyak asupan serat saat sahur dan buka puasa Ramadhan. Makanan tinggi serat akan dicerna lebih lambat oleh sistem pencernaan, memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, mencegah lonjakan gula darah, dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Makanan tinggi serat meliputi nasi merah, gandum, sayur, dan buah.
Rutin berolahraga
Penderita diabetes tetap disarankan untuk aktif melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan. Waktu olahraga yang disarankan adalah tidak lama sebelum buka puasa atau di malam hari sebelum tidur.
Olahraga yang bisa dilakukan tidak perlu berat agar tubuh tidak merasa terlalu lelah saat berpuasa. Pilihannya meliputi jalan kaki, yoga, atau bersepeda.
Mencukupi asupan cairan tubuh
Kemenkes menganjurkan minum air putih selama puasa Ramadhan tetap delapan gelas atau setara dua liter. Pola minum air putih yang rirekomendasikan adalah 2-4-2, yakni dua gelas saat berbuka puasa, empat di malam hari setelah berbuka hingga menjelang sahur, dan dua gelas saat sahur.
Penderita diabetes diharuskan untuk membatasi minuman berkafein selama puasa Ramadhan. Minuman ini termasuk teh dan kopi.
Periksa kadar gula darah secara berkala
Selama menjalankan puasa Ramadhan, penderita diabetes perlu terus cek kadar gula darah secara berkala dengan mandiri.
Direkomendasikan untuk cek kadar gula darah kurang lebih 2-4 kali sehari, yaitu setelah sahur, siang hari, dan setelah berbuka puasa.
Kadar gula darah kurang dari 60 mg/dl dan lebih dari 300 mg/dl bisa segera membatalkan puasa, menurut Kemenkes RI. Itu untuk mencegah risiko komplikasi hipoglikemia atau hiperglikemia.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Membatasi makan gorengan
Banyak makan gorengan perlu dihindari oleh penderita diabetes selama puasa Ramadhan. Mengonsumsi gorengan menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh dan secara tidak langsung akan meningkatkan kadar gula darah.
Menghindari makanan tinggi gula
Penderita diabetes harus mengindari makanan tinggi gula selama buka puasa dan sahur Ramadhan. Makanan ini sangat berisiko menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan hiperglikemia.
Makanan tinggi gula memang akan mengembalikan energi dengan instan, tetapi juga cepat hilang. Kunci untuk penderita diabetes berpuasa dengan aman adalah menjaga pola makan dan asupan nutrisi agar kadar gula darah tetap terkontrol. [Din]