STROBERI itu terlihat imut dan menarik dari luar. Tapi begitu lembek dan rapuh dari dalam.
Akhir-akhir ini kita dihadapkan dengan fenomena generasi yang mirip stroberi. Kenapa stroberi?
Sekilas stroberi itu imut dan menarik. Warnanya merah muda dengan corak bintik hitam yang di ujungnya ada bekas pucuk warna hijau. Sebuah perpaduan warna yang menarik.
Tapi, bagaimana keadaan dalamnya? Semua orang tahu kalau stroberi begitu rapuh. Ia harus disimpan di dalam pendingin agar tetap segar.
Silakan pegang dan rasakan bagaimana fisik stroberi. Lembek dan mudah rusak jika terlalu keras dipegang. Kalau terjatuh, stroberi akan terluka parah.
**
Kini muncul istilah generasi Z dan Alpha. Umumnya mereka berpenampilan imut dan menarik. Mulai dari busana, kosmetik, wewangian, dan gaya.
Bagaimana keadaan dalamnya? Ternyata sebagian besarnya begitu rapuh. Gampang stres dan menyerah. Jangankan dimarahi, disindir saja sudah mutung. Seolah mereka ingin selamanya dalam pajangan, bukan kenyataan hidup yang sebenarnya.
Lalu, siapa yang bersalah? Yang salah bukan mereka. Mereka hanya korban dari pola asuh yang salah dari para orang tua.
Kalau dulu orang tua mereka hidup dalam keadaan yang keras: tingkat ekonomi rendah, sarana hidup sederhana, dan hukuman dari orang tua yang tegas; generasi stroberi sebaliknya.
Mereka menjadi seperti antitesa dari keadaan orang tua mereka. Mereka korban dari over protektif oleh orang tua: kendaraan harus diantar-jemput, ruangan ber-ac, dilarang keluar rumah, ‘tidak boleh’ susah dan sakit, dan seterusnya.
Jika para orang tua mereka dahulu mendapatkan rapot merah dari sekolah, ayah ibu akan menghukum mereka dengan keras. Tapi ketika anak-anak mereka mendapat rapot merah, mereka ramai-ramai memarahi guru di sekolah.
Jangan rela jadi generasi stroberi. Dan, jangan terus ciptakan generasi stroberi.
Generasi yang tangguh lahir dari gemblengan yang serius dari para orang tua. Bukan dari perlindungan dan pemanjaan yang berlebihan.
Umar bin Khaththab radhiyallahu pernah mengatakan, “Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup di zaman yang berbeda denganmu.” [Mh]