HABITATMU menentukan kualitasmu. Anda pasti tau Ubi Cllembu.
Salah satu jenis tanaman umbi-umbian (ketela rambat) yang memiliki tekstur daging maupun rasa yang khas.
Bukan hanya pulen dagingnya, tapi warnanya kuning kemerahan dan berminyak (masir), serta aromanya yang wangi.
Soal rasa? Jangan ditanya. Manis, legit dan pasti maknyosss rasanya.
Biasanya proses masaknya dimasukkan ke dalam oven (dipanggang).
Ubi ini banyak dijual di gerai-gerai terbuka pusat oleh-oleh.
Biasa dijajakan para pedagang di wilayah Bogor hingga puncak, Jawa Barat. Penggemarnya hampir seluruh lapis usia.
Kekhasan Ubi Cilembu, sesuai namanya hanya monopoli ubi yang berasal dari tanah daerah Cilembu, Bogor.
Habitatmu Menentukan Kualitasmu (1)
Habitatnya, sifat dan unsur hara tanah di sana lah yang menjadikan rasa ubi Cilembu hanya dimiliki daerah ini.
Jika anda mau coba tanam jenis ubi ini di luar daerah asalnya, ia memang bisa tumbuh dan menghasilkan ketela (ubi).
Tapi dijamin, rasanya tidak semasir dan selegit Ubi Cilembu yang aseli.
Kenapa bisa begitu? Kunci rahasianya adalah, ubi khas Cilembu, hanya optimal menghasilkan rasa istimewa, bila ia ditanam di habitat yang cocok.
Bila unsur hara dalam tanahnya menunjang proses pertumbuhan batang, daun dan buahnya.
Sehingga hasilnya amat khas, melebihi rasa ubi jenis lain pada umumnya.
Baca juga: Belajar dari Burung Kedasih
Habitat yang cocok, dalam arti sehat, kaya nutrisi, dan steril dari hama pengganggu, akan menghasilkan tanaman yang kokoh serta buah yang berkualitas. Sunatullahnya begitu.
“Tidakkah engkau memperhatikan, bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik, seperti pohon yang baik. Akarnya kuat, dan cabangnya (menjulang) ke langit. Setiap waktu pohon itu menghasilkan buahnya dengan izin Allah. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia, agar mereka selalu ingat…!” (QS. 14:24-25).
Analogi ini juga berlaku pada habitat manusia.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Narasi Al Qur’an mengisyaratkan wajibnya setiap muslim membangun Habitat Islami mulai dari diri, keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan bisnis, lingkungan politik, lingkungan pergaulan bernegara dan berbangsa.
Coba kita susuri sistematika road map arahan Robbani kepada kita untuk selalu berada pada orbit (habitat) Islami. Dimulai dari rumah kita.
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…!”(QS. 66:6).
Beranjak ke lingkungan sosial, untuk memilih dan memilah (seleksi) teman-teman yang baik.
“Demi waktu! Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, serta saling menasehati dalam kebenaran dan serta (menasehati) untuk bersabar dalam kebenaran!” (QS. 103:1-3).[Sdz]
Sumber: Madrasatuna