IBU dan darah sepertinya menyatu. Tak ada ibu tanpa darah. Begitu pun keseharian ibu nyamuk.
Nyamuk merupakan hewan pembunuh manusia nomor satu di dunia. Dalam rata-rata satu tahun, sebanyak 700 ribu manusia tewas oleh ulah nyamuk.
Angka ini melampaui kematian manusia oleh ulah hewan buas seperti macan, ular, hiu, buaya, dan lainnya.
Yang jadi pertanyaan, kenapa nyamuk menghisap darah manusia. Karena dari ulahnya inilah, berbagai penyakit mematikan terjadi seperti demam berdarah, malaria, dan lainnya.
Pertanyaan ini akhirnya menuntun pengetahuan tentang nyamuk. Penelitian menunjukkan nyamuk tidak sehoror yang dibayangkan. Mereka menghisap darah manusia bukan untuk makan. Tapi untuk bertelur. Dan, itu menjadi tugas pokok seorang ibu.
Jadi, hanya nyamuk betina yang menghisap darah manusia. Yang jantan tidak. Dan itu pun karena sang betina secara naluri ingin menyediakan banyak nutrisi untuk telur-telurnya.
Sebenarnya, apa yang dimakan nyamuk? Nyamuk tidak makan darah. Mereka makan sari bunga, nektar, dan cairan bergizi lain dari bunga dan tumbuhan.
Dan menghisap darah manusia bukan tanpa risiko. Hidup mati ia pertaruhkan demi calon-calon keturunannya. Dan dari sinilah, konflik nyamuk dan manusia menjadi ‘berkah’ untuk sisi bisnis lain, seperti ‘obat’ nyamuk, obat penangkal dan penyembuh gigitan nyamuk, bisnis rumah sakit, dan lainnya.
**
Sosok ibu tak akan bisa luput dengan darah. Wanita yang dipandang lemah ternyata akrab dengan simbol kekerasan hidup yang disebut darah.
Allah subhanahu wata’ala ‘membiasakan’ setiap wanita untuk akrab dengan darah. Setidaknya sebulan sekali sebagai ‘tamu datang bulan’.
Begitu pun akhirnya, setiap wanita akan mengalami puncak jihad tugasnya sebagai ibu. Yaitu, melahirkan penerus umat manusia. Dan hal itu identik dengan darah.
Hidup dan mati menjadi taruhan di saat melahirkan. Persis seperti ibu nyamuk yang bertaruh nyawa demi telur-telurnya.
Karena itu, selalu bahagiakan ibu-ibu kita. Begitu pun untuk para suami: bahagiakan para istri. Karena tugas melahirkan itu tidak sekadar keringat dan air mata. Tapi, darah dan kehidupan. [Mh]