SUKSES berbisnis niat. Apakah niat bisa dibisniskan? Lalu dengan siapa niat dibisniskan?
Niat, sebagaimana telah kita ketahui, adalah penentu kualitas suatu amal.
Di samping itu, pada hakikatnya niat juga merupakan aktivitas jiwa.
Karenanya niat bisa menjadi komoditi yang dibinasakan. Tentunya bisnis ini hanya bisa berlaku dan legal apabila dilakukan dengan Allah semata.
Lalu bagaimana membisniskannya? Perlu diketahui bahwa barang siapa berniat, serius untuk mengerjakan suatu amalan yang bersangkutan dengan ketaatan kepada Allah, ia mendapatkan pahala.
Ini berdasarkan hadits yang berbunyi, “Niat seseorang itu lebih baik daripada amalannya.” (HR. Ath-Thabarani).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Maksudnya, meniatkan sesuatu yang tidak jadi dilakukan sebab adanya halangan yang tidak dapat dihindarkan itu adalah lebih baik daripada suatu amalan yang benar-benar dilaksanakan, tetapi tanpa disertai niat yang benar.
Di samping itu, dalam amalan yang hukumnta mubah atau jawaz, seperti tidur, makan-minum, jalan-jalan, atau bertamasya, maka jika perbuatan tersebut disertai niat agar kuat untuk beribadah atau bisa melihat keagungan Allah dan menyenangkan keluarga, tentulah amalan tersebut mendapat pahala.
Baca juga: Strategi Mengalahkan Setan
Materi Kultum, Sukses Berbisnis Niat
Sedangkan kalau tidak disertai niat apa-apa, misalnya hanya supaya kenyang saja, atau bersenang-senang, maka tidak akan mendapatkan pahala apa-apa.
Ini sesuai dengan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Sesungguhnya tiada suatu nafkah yang engkau berikan dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah, melainkan engkau pasti akan diberi pahalanya, sekalipun sesuatu yang engkau berikan untuk makanan isterimu. (HR. Bukhari).
Bahkan suatu pekerjaan yang mubah dapat dilipat-lipatkan niatnya, sehingga pahala yang diperoleh akan sesuai dengan lipatan niat yang telah ia niatkan.
Misalkan ketika hendak ke masjid, bisa diniatkan untuk itikaf, berzikir, ketemu sesama saudara muslim, mendengar ceramah agama, menaruh infak di masjid dan lain sebagainya.
Begitu pula ketika hendak makan, bisa kita niatkan agar mampu shalat, mampu bekerja, mampu menolong orang lain, mampu memberi ceramah, atau beribadah secara umum.
Jadi, pandai-pandailah kita meniatkan suatu amalan, walaupun tidak semua yang telah kita niatkan bisa terlaksana semuanya karena beberapa hal, maka ia tetap mendapatkan pahala.
Begitulah rahasia berbisnis niat.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]