SELALU ada wanita hebat dibelakang lelaki luar sebuah kalimat yang sedikit menggambarkan tentang sosok shahabiyah adalah seorang anak dari para pejuang, istri mujahid atau pun ibu dari generasi-generasi terbaik yang kelak mengharumkan nama islam dimuka bumi.
Buku ini menggambarkan 35 shahabiyah Nabi SAW yang secara teguh dan ikhlas membantu perjuangan dakwah Rasullah dimassa awal dan kejayaan islam.
Kita tentu pernah mendengar cerita Ibunda Khadijah. Bagaimana dengan kekuatan akan dan harta yang dimiliki membantu secara total dakwah nabi dari awal.
Tatkala wahyu turun untuk pertama kali dengan sangat berat dan dahsyat kepada Rasullah, khadijah menenangkan gejolak dalam hati, pikiran ,raga kebahagiaan, haru, cinta dari pengorbanan yang kesemuanya dibingkai dengan keimanan.
Baca juga:Resensi Buku Jatuh Sekali, Bangkit Berkali-kali
Resensi Buku Biografi 35 Shahabiyah Nabi SAW
Bersiapalah untuk membuka lembaran emas sejarah para mukminah perkasa, cerdas, santun akhlaknya dan berhati mulia dalam sejarah islam.
Sinopsis: Tidak ada yang meragukan keimanan dan kehebatan para Sahabat Nabi yang setia menemani Rasulullah dalam menegakkan Islam pada awal-awal perjuangan dakwah, namun kita tidak boleh mengesampingkan peran besar wanita-wanita beriman di zaman tersebut. Mereka adalah para Shahabiyah Nabi.
Belum banyak buku yang membahas tentang biografi dan kisah para shahabiyah Nabi. Kehadiran mereka tidak kalah penting dengan peran para Sahabat yang secara teguh dan ikhlas membantu perjuangan dakwah Rasulullah di masa awal dan kejayaan Islam.
Buku ini menghadirkan biografi 35 Shahabiyah Nabi yang mungkin belum Anda ketahui. Membahas asal usul dan kisah perjalanan para Shahabiyah yang diharapkan menjadi teladan kaum muslimah saat ini.
Buku ini ditulis oleh Syeikh Mahmud Al Mishri, ia biasa dipanggil Abu Ammar dan merupakan seorang dai kelahiran kairo, Mesir. Dibesarkan di tengah keluarga yang taat beragama. Lulus sarjana dari Fakultas Pekerjaan Sosial (Sosiarti), Universitas Helwan, Mesir.
Ia belajar ilmu syar’i kepada para ulama Mesir. Kemudian melanjutkan belajar Ushuluddin dan Dakwah Islamiyah secara talaqqi kepada para ulama Arab Saudi.
Ia berhasil meraih ijazah ilmiah dibidang kajian kitab-kitab hadits Al-Kuttub As-Sittah dan semua disiplin ilmu syar’i dari Dr. Muhammad Al-Muqaddim (Aleksandria). Puluhan judul karyanya telah diterbitkan di Timur Tengah dan diterjemankan ke berbagai bahasa. [Azh]