MEMAKSIMALKAN ibadah malam. Malam-malam bulan Ramadan adalah malam penuh keberkahan.
Berbagai anugerah dan keberkahan Allah turunkan di malam bulan Ramadan. Namun sayang, banyak umat Islam tidak dapat memaksimalkannya.
Terutama menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Penyebab fenomena semacam ini tentu karena banyak faktor. Di antaranya adalah kurangnya pemahaman terhadap karakter dan keistimewaan bulan Ramadan.
Hal itu terbukti dari banyaknya orang yang berdesak-desakan di mal-mal.
Mereka lebih senang antri berebut promosi-promosi bonus yang ditawarkan oleh pihak produsen.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Padahal saat itu juga, Allah telah memberikan bonus besar-besaran kepada orang yang mau beribadah di bulan Ramadan.
Ibadah malam sangat dianjurkan oleh agama, terlebih lagi pada 10 malam terakhir Ramadan.
Sebagaimana dikatakan oleh Aisyah tentang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
Bila masuk sepuluh (hari terakhir bulan Ramadan) Rasulullah mengencangkan kainnya (menghidupkan malam) dan membangunkan keluarganya.”
Baca juga: Kultum Ramadan Hari Kedua Puluh, Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadan
Kultum Ramadan Hari Kedua Puluh Satu, Memaksimalkan Ibadah Malam
Namun, tentunya ibadah malam tidaklah mudah bagi setiap orang.
Hanya mereka yang benar-benar meyakini janji-janji Allah dan Rasul-Nya yang mampu melaksanakannya.
Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohon ampunan di waktu sahur (menjelang fajar). (QS. Adz-Dzariyat:17-18).
Berbagai keutamaan Allah berikan kepada orang yang mampu menghidupkan malamnya dengan berbagai ibadah.
Di antara keutamaan itu adalah dicatat sebagai orang yang banyak berzikir kepada Allah dan mendapatkan kesempatan untuk terkabulkan doanya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim menjumpai saat itu, lalu dia memohon kebaikan kepada Allah baik kebaikan dunia maupun akhirat, kecuali Allah akan memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim).
Di samping itu, shalat malam dapat menghapus dosa (kecil) yang telah dilakukan.
Hendaklah kalian melaksanakan shalat malam karena shalat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa.” (HR At-Tirmidzi).
Melihat berbagai keutamaan tersebut, Rasulullah sebagai orang yang telah diampuni segala dosanya, tetap bersemangat untuk shalat malam.
Bahkan diceritakan sampai kedua kaki beliau melepuh pecah-pecah.
Ketika hal itu ditanyakan, beliau menjawab, “Apakah salah bila aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Bukhari Muslim).
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]