BAGAIMANA cara agar hidup ini menjadi mudah? Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha, Randy Insyaha, mengatakan untuk melibatkan Allah dalam setiap perjalanan hidupmu.
Jika engkau memulai sebuah aktivitas maka libatkan Allah dengan cara bagaimana dengan cara berdoa sebelum beraktivitas. Misalnya mau makan berdoa, mau tidur berdoa, mau masuk rumah berdoa dan mengucapkan salam. Mau berpergian berdoa.
Doa bisa mengubah takdir buruk menjadi baik. Misalnya hari ini takdirnya fulan kecelakaan parah di jalan raya. Namun saat Fulan mau berangkat kerja, Fulan berdoa dulu dan doa Fulan menyelamatkan dirinya dari takdir buruk berupa kecelakaan.
Kedua, hadirkan Allah saat kita sedang mendapatkan musibah. Orang hidup itu pasti ada masalahnya. Namanya juga hidup di dunia, pasti ada ujiannya. Tidak ada seorang manusiapun yang tidak memiliki masalah. Tidak ada seorangpun yang luput dari ujian.
Saat kita diuji, kenapa kita bisa-bisanya stress tingkat dewa? Karena kita hanya mengandalkan diri kita sendiri, mengandalkan pikiran kita sendiri, hanya mengandalkan makhluk-Nya. Kita begitu sombong, tidak membutuhkan Tuhan Pencipta Alam Semesta.
Kita sombong enggan melibatkan Allah untuk menolong kesusahan yang kita alami. Kita terlalu pede untuk menyelesaikan masalah kita sendiri. Kita terlalu memaksakan diri, seolah-olah kita yang menyelesaikan masalah padahal bukan kita yang menyelesaikan masalah lho, tapi Allahlah yang menyelesaikan masalah. Tatkala harapan tidak sesuai kenyataan, kitapun akan stress dan depresi.
Baca juga: Doa Para Sahabat agar Hidup Bahagia
Cara Agar Hidup Menjadi Lebih Mudah
Sobat, libatkan Allah saat punya masalah. Perbanyaklah doa kepada Allah. Kuatkan doanya. Minta tolong kepada Allah. Minta Allah membantu menyelesaikan masalah kita.
Jadi saat kita sedang mendapatkan masalah yang pertama adalah minta tolong kepada Allah, bukan pertama kali minta tolong kepada makhluk-Nya.
Libatkan Allah saat kita sedang punya masalah dengan cara pertama, berdoa dengan sungguh-sungguh agar Allah berkenan menolong diri kita.
Kedua, perbanyaklah istighfar, ketiga, perbanyaklah sedekah. Keempat, ikhtiar semampunya. Kelima, yakin dan berserah dirilah kepada Allah.
Ada anggapan bahwa antara keyakinan dan berserah diri itu kontradiktif. Padahal keduanya berjalan beriringan. Yakin dan berserah dalam doa. Kita berserah diri kepada Allah itu karena kita yakin Allah pasti menolong diri kita. Kalau kita tidak yakin, kita tidak bakal berserah diri. Jadi keduanya beriringan.
Jika kita yakin kalau Allah mampu menyelesaikan masalah kita, maka kita berserah diri kepada-Nya. Keajaiban sering ada di detik-detik akhir biasanya orang sudah berserah diri.
Allah memerintahkan kita untuk bertawakal kepada-Nya: “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Maaidah: 23).
Lalu Allah akan beri solusi saat kita bertawakal kepada-Nya: “dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS. Ath Tholaq: 3).
“Barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan bersandar pada Allah (bukan bersandar pada makhluk), maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Sebaliknya, barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan bersandar pada dirinya sendiri (tidak tawakkal pada Allah), maka Allah akan membuatnya bersandar pada dirinya sendiri. Begitu pula jika seseorang bersandar pada manusia dan meninggalkan Allah, Allah pun akan membuat ia menggantungkan urusannya pada manusia (tanpa ada pertolongan dari Allah).” (Ibnul Qayyim). [ind]