EMPAT bocah selamat di hutan Amazon setelah 40 hari hilang. Keempatnya merupakan korban selamat dari pesawat Cessna yang jatuh di Hutan Amazon pada 1 Mei lalu. Anak pertama usia 13, yang kedua 9, ketiga 4 tahun, dan si bungsu 1 tahun.
Sebuah musibah kecelakaan pesawat terjadi di Kolombia, 1 Mei dini hari. Pesawat kecil itu ditumpangi 7 orang. Tiga orang dewasa, termasuk pilot dan ibu empat bocah itu tewas. Moncong pesawat hancur, sementara sebagiannya nyangkut di pohon.
Sebenarnya sang ibu masih hidup saat pesawat jatuh. Ia mengalami luka berat. Setelah empat hari, akhirnya ia menghebuskan nafas terakhirnya.
Sebelum tewas, sang ibu mengajarkan empat anak yang sebagian besar perempuan itu bagaimana cara bertahan hidup. Antara lain, memakan tepung singkong yang dibawa, makan buah dan bijian yang ada, dan sedikit menjauh dari lokasi pesawat jatuh.
Hal tersebut dimaksudkan agar anak-anak terhindar dari penyakit karena tiga jenazah manusia dewasa termasuk sang ibu.
Tim SAR Kolombia baru menemukan lokasi pesawat jatuh setelah 15 hari pencarian. Maklum karena Hutan Amazon seluas 6 juta kilometer per segi bukan tempat yang mudah ditelusuri.
Mereka pun panik karena dari korban yang tewas itu tidak ditemukan empat bocah. Kemana mereka pergi?
Tidak kurang dari seratus Tim SAR terlatih dibantu ratusan anggota suku adat asli Amazon yang mencari keempatnya. Sudah dua ribu kilometer per segi lebih mereka menelusuri hutan, tapi hasilnya masih nihil.
Baru di hari ke-40, atau pada Jumat 9 Mei lalu, keempatnya baru ditemukan. Semuanya selamat, dan semuanya sehat. Mereka hanya lemas dan lebih kurus karena kurang asupan makanan.
Kini, keempatnya sedang menjalani perawatan di rumah sakit ibu kota Kolombia, Bogota. Keluarga korban dan warga Kolombia begitu bahagia mendapat kabar baik ini.
**
Masya Allah, Allah subhanahu wata’ala memperlihatkan sebuah keajaiban pada dunia melalui empat bocah yang selamat itu.
Bagaimana mungkin empat bocah di bawah umur bahkan ada yang masih bayi bisa selamat dari jatuhnya pesawat dan bertahan hidup selama empat puluh hari di Hutan Amazon yang ganas.
Logika mana pun sulit mencernanya. Pasti, ada ‘tangan’ Tuhan yang melindungi dan menjaga mereka.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang menjaganya secara bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah….” (QS. 13: 11)
Begitu banyak keajaiban yang Allah perlihatkan di alam semesta ini, agar manusia bisa mengenal Allah.
Buat kita, keajaiban itu menjadi ‘ibrah atau pelajaran. Allah berfirman, fa’tabiruu yaa ulil abshaar. “Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan.” (QS. 59: 2)
Bahwa keberhasilan, kesuksesan, keselamatan, dan segala keajaiban-keajaiban hidup yang pernah kita alami, bukanlah karena jerih payah kita. Melainkan karena kasih sayang dan perlindungan-Nya. [Mh]