LABA PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) sesudah pajak di Desember 2022 sebesar Rp117,6 milar atau tumbuh 34,5% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY).
BCA Syariah menutup kinerja 2022 dengan pertumbuhan positif pada aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan.
Selain itu, BCA Syariah mampu mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan perolehan laba sesudah pajak di Desember 2022 sebesar Rp117,6 milar atau tumbuh 34,5% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY).
Hal tersebut disampaikan dalam Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2022 yang bertajuk Move Faster, Grow Stronger di Jakarta (21/3/2023).
Direktur BCA Syariah Pranata dalam presentasinya mengatakan, “BCA Syariah mampu menunjukkan kinerja yang positif dan menjaga pertumbuhan berkelanjutan yang ditandai dengan posisi keuangan yang solid, likuiditas yang memadai serta kualitas aset yang terjaga”.
Pertumbuhan yang solid di antaranya tercermin pada pertumbuhan aset perusahaan di Desember 2022 yang mencapai Rp12,7 triliun atau meningkat 19,1% dibandingkan dengan periode Desember 2021 sebesar Rp10,6 triliun.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh meningkatnya DPK yang pada Desember 2022 tercatat sebesar Rp9,5 triliun atau meningkat 23,5% YoY.
Pertumbuhan DPK diiringi dengan peningkatan komposisi CASA BCA Syariah menjadi 38,6% dari total DPK atau mencapai Rp3,7 triliun.
Pertumbuhan CASA didukung oleh pertumbuhan Giro di Desember 2022 yang mencapai Rp2,1 triliun atau tumbuh 73,9% YoY.
Sementara perolehan tabungan tercatat sebesar Rp1,5 triliun tumbuh 13,3% YoY.
Jaga Momentum Pertumbuhan, Laba Bersih BCA Syariah Tumbuh 34,5 persen di 2022
Yuli Melati Suryaningrum menambahkan, “Kami bersyukur BCA Syariah mampu memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi dengan pencapaian kinerja yang baik dan tumbuh secara berkesinambungan. Peningkatan dana murah menjadi strategi kami di 2022. Berbagai inisiatif pengembangan layanan pada delivery channel maupun secara digital terus kami pacu untuk menarik minat masyarakat menempatkan dana di BCA Syariah. Dengan demikian, kami mampu mengelola biaya dana untuk penyaluran pembiayaan yang lebih ekspansif dan kompetitif di pasar”.
Penyaluran pembiayaan tumbuh dengan baik di seluruh sektor pembiayaan baik komersial, consumer, maupun UMKM. Pembiayaan komersial di Desember 2022 mencapai Rp5,4 triliun tumbuh 17,5% dengan portofolio terbesar pada industri pengolahan, pertanian dan perkebunan serta perdagangan besar. Penyaluran terhadap pembiayaan UMKM terus ditingkatkan sebagai bentuk komitmen BCA Syariah dalam penyaluran pembiayaan inklusif. Sampai dengan akhir tahun 2022 penyaluran pembiayaan UMKM mencapai Rp1,7 triliun atau tumbuh 21,6% sehingga komposisinya mencapai 22,8% dari total pembiayaan BCA Syariah. Penyaluran pembiayaan disertai dengan upaya mengelola kualitas pembiayaan sehingga Non Performing Financing (NPF) dapat terjaga pada angka 1,42% gross dan 0,01% net. Pembiayaan yang direstruktur juga menunjukkan tren menurun dengan Financing at Risk (FaR) sebesar 13,0%, membaik 5,0% dibandingkan Desember 2021 sebesar 18,0%.
Segmen pembiayaan konsumer BCA Syariah menunjukkan pertumbuhan tertinggi di tahun 2022. Pembiayaan konsumer tumbuh ekspansif 101,2% mencapai Rp420,8 miliar. Komposisi pembiayaan konsumer tertinggi dikontribusi dari KPR iB yang tumbuh 194,5% YoY mencapai Rp208,1 miliar. Capaian pertumbuhan pembiayaan konsumer didukung oleh pengembangan fitur, pilihan margin sesuai kebutuhan nasabah, dan inisiatif pemasaran bersama induk usaha melalui event strategis seperti BCA Expo.
Untuk menjaga keseimbangan antara bisnis dan keberlangsungan lingkungan, BCA Syariah turut menyalurkan pembiayaan pada sektor kegiatan usaha berkelanjutan. Tercatat per Desember 2022 penyaluran pembiayaan Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) BCA Syariah mencapai Rp2,6 triliun meningkat 29,8% YoY sehingga mencapai 34,2% dari total pembiayaan BCA Syariah di 2022. Pembiayaan tersalurkan pada 6 sektor KUB. Secara komposisi, penyaluran pembiayaan KUB kepada segmen UMKM sebesar Rp1,7 triliun atau setara dengan 66,8% dan Rp858,4 miliar atau setara dengan 33,2% disalurkan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan non-UMKM.
“Tahun 2022 merupakan tonggak pencapaian baru bagi BCA Syariah terkait komitmen kami dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan. Kami telah menyusun kebijakan dan strategi keberlanjutan yang didalamnya mencangkup strategi bisnis, tata kelola dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen kami untuk menjaga keseimbangan antara people, profit and planet dan mendukung SDGs”. Yuli menambahkan.
Di 2023 BCA Syariah akan memanfaatkan momentum positif dan mengantisipasi gejolak ekonomi yang masih membayangi dengan menerapkan strategi pengelolaan aset dan liabilitas yang baik. BCA Syariah akan tetap fokus untuk meningkatkan perolehan CASA dengan strategi peningkatan kapabilitas IT dan pengembangan delivery channel serta penyaluran pembiayaan yang ekspansif dan terukur dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Kami menargetkan pertumbuhan di kisaran 9-11% untuk aset dan laba di kisaran 17-19%,” Yuli menambahkan.[ind]