TA’ARUF dan pacaran adalah dua hal yang berbeda. Ta’aruf merupakan proses saling mengenal antar lawan jenis menuju proses pernikahan.
Proses ta’aruf yang benar atau syar’i terletak pada niat yang benar, yaitu niat untuk menikah. Pacaran pada umumnya tidak memiliki niat untuk menikah.
Demikian disampaikan Minarsih saat menjadi pemateri Sekolah Pranikah Salimah pertemuan ketiga dengan tema ‘Ta’aruf dan Motivasi Menikah’ yang diadakan oleh Salimah Tulungagung pada Ahad (5/3/2023) pagi di Sekretariat Salimah, Klinik Cordova Tulungagung.
Menurut Minarsih, ta’aruf tidak memberikan kesempatan untuk berkhalwat atau berdua-duaan dengan dengan lawan jenis, sedangkan berkhalwat adalah aktivitas utama saat orang berpacaran.
Ta’aruf bertujuan untuk membangun cinta setelah akad nikah, sedangkan pacaran menyatakan cinta yang dapat memunculkan rasa kecewa.
“Karena seringkali orang pacaran bisa putus, patah hati, dan kecewa dengan mantan pacarnya,” ujarnya.
Ta’aruf memiliki batas waktu tertentu, yaitu waktu menuju pernikahan akan lebih baik dipercepat dan memiliki masa waktu tertentu untuk kepastian menikah. Pacaran jangka waktunya tidak jelas dan belum tentu prosesnya menuju pernikahan.
Minarsih menuturkan, motivasi menikah seorang muslim haruslah benar. Yaitu menggapai ridha Allah, melaksanakan sunnah Rasulullah, menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.
“Menikah juga untuk menjalin silaturahmi serta meneruskan generasi,” pungkasnya. [Mh/dyta/fa]