MENIKMATI tetesan hujan dari talang emas, sebutan jalan air yang dipasang di atas Ka’bah, yang memang bersepuh emas.
Uttiek M. Panji Astuti, menceritakan kondisi saat hujan ketika umroh, tepat di sekitar Ka’bah. Meski hujan cukup deras, tapi para jemaah tetap melakukan thawaf.
Rintik hujan itu serupa air mata perempuan. Awalnya setitik demi setitik, lalu menderas, dan bila tak terkendali akhirnya bisa menjadi banjir yang menenggelamkan apa saja.
Saya menikmati setiap tetesan hujan yang menderas keluar dari talang emas. Talang emas adalah jalan air yang dipasang di atas Ka’bah, yang memang bersepuh emas, karenanya disebut talang emas.
Sekalipun hujan kian deras, namun manusia-manusia di bawahnya bergeming dari pusaran Ka’bah.
Kalimat talbiyah dan dzikir terus dilantunkan mengiringi setiap langkah mereka untuk menggenapkan tujuh putaran thawaf.
Di akhir bulan Desember hingga awal Januari, hujan makin sering mengguyur Tanah Suci. Makkah yang panas, terasa sejuk. Madinah yang dingin, terasa kian menggigit udaranya di pagi dan malam hari.
Meningkatnya curah hujan membuat bukit-bukit batu dan gurun pasir perlahan mulai menghijau.
Pakar geologi Syekh Abdul Majid Az-Zindani menyebutkan, perubahan iklim global juga memberi kontribusi. Perubahan arus salju di kutub Utara dan kutub Selatan secara sempurna telah mengarah menuju Jazirah Arab.
Baca Juga: Wilayah Ini Akan Dilanda Hujan Lebat Selama Liburan Akhir Tahun
Hujan di Talang Emas Ka’bah
View this post on Instagram
Perubahan dengan kehendak Allah itu, tanpa diragukan lagi akan mengubah padang pasir menjadi lebih hijau. Sebab, di dalamnya terdapat kuantitas air yang sangat luar biasa.
Keberadaannya dapat menyulap wilayah yang semula gersang menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai. Yang demikian itu, sekali-kali tidak sukar bagi Allah.
Ditambah lagi adanya inisiatif penghijauan yang dicanangkan pemerintah Arab Saudi dengan menanam 50 miliar pohon dan merestorasi area yang setara dengan 200 juta hektare lahan terdegradasi.
Perubahan kondisi ini telah disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam lima belas abad lalu melalui sebuah hadis:
“Tidak akan terjadi kiamat hingga harta menjadi banyak dan melimpah ruah; sampai-sampai seseorang mengeluarkan zakat hartanya, namun tidak mendapati seorang pun yang mau menerimanya, serta hingga Jazirah Arab kembali sarat dengan kebun-kebun dan sungai-sungai.” [HR. Ahmad].
Hijaunya padang pasir harusnya menjadi isyarat bagi kita bahwa kiamat sudah semakin dekat.[ind]