PERANG Rusia Ukraina belum akan berakhir. Justru kian melibatkan pihak yang lebih luas selain dua negara itu sendiri. Inikah juga pertanda akhir zaman?
Perang Rusia Ukraina kini tidak lagi dipandang sebagai perang dua negara. Ukraina akhirnya menjadi pihak yang mewakili Nato dan Rusia sebagai pihak sebaliknya.
Bisa dibilang, Ukraina seperti arena tempur dua kekuatan besar. Yaitu Nato dan blok Rusia, masuk di blok ini Iran, Korea Utara, Cina, dan lainnya.
Masalahnya bukan sekadar pada berlarut-larutnya perang. Tapi pada tingkat persenjataan. Belakangan, masing-masing pihak mulai mewacanakan perang nuklir.
Kalau di zaman bom atom Hiroshima, bomnya harus diangkut dengan pesawat biasa. Kini bisa sekaligus melalui rudal antar benua. Jarak tempuhnya bisa 12 ribu kilometer.
Bayangkan jika itu diluncurkan. Padahal jarak antara Inggris dengan Rusia hanya sekitar 5.600 kilometer. Jarak Rusia Amerika sekitar 6.800 kilometer. Bahkan jarak antara Rusia dengan Australia pun masih dalam jangkauan rudal, yaitu sekitar 10 ribu kilometer.
Salah satu rudal nuklir yang dimiliki Rusia bernama Sarmat. Jangkauannya bahkan mencapai 18 ribu kilometer. Bobot nuklirnya bisa sepuluh kali lebih besar dari bom atom Hiroshima.
Kita memang tidak mengharapkan hal itu terjadi. Tapi, kita pun tidak mendapat jaminan dari pihak mana pun bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi.
Tentunya, masing-masing pihak, Rusia dan Nato, sudah menyiapkan moncong rudal-rudal mereka ke arah yang dituju. Tinggal pencet tombol saja.
Tanda Akhir Zaman
Datangnya tanda-tanda akhir zaman diibaratkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seperti putusnya kalung yang berisi manik-manik. Artinya, jika satu tanda sudah datang, maka akan terus bersambung tanpa putus hingga datang Hari Kiamat.
Salah satu tanda yang sudah datang adalah apa yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadis Arbain nomor 2. Yaitu, jika budak melahirkan tuannya dan jika penggembala miskin tanpa baju dan alas kaki berlomba membangun gedung-gedung tinggi.
Salah satu tafsir dari budak melahirkan tuannya adalah banyaknya kedurhakaan anak terhadap ibunya. Yaitu, ibunya menjadi seperti budak: mengurus rumah tangga anaknya seperti seorang budak mengurus majikannya.
Tentangga penggembala miskin yang berlomba membangun gedung-gedung tinggi juga sudah terjadi. Yaitu, pasca ditemukannya migas di kawasan Arab.
Orang Arab yang dulunya hanya berternak di gurun yang tandus, kini berubah dengan perlombaan membangun gedung-gedung tertinggi di dunia. Dan itu sudah terjadi.
Pertanyaannya, apakah ujung dari Perang Rusia Ukraina akan menjadi kehancuran massal dunia? Kemungkinan itu bisa saja terjadi.
Memang, tidak semua kehidupan akan musnah dalam perang nuklir itu. Tapi, itulah era baru di mana manusia memasuki zaman baru tanpa teknologi, tanpa batas negara, dan tentunya dengan jumlah manusia yang lebih sedikit.
Saat itulah akan terjadi yang disebut dengan perang Akhir Zaman. Yaitu perang antara umat Islam yang dipimpin Imam Mahdi melawan pasukan anti Islam yang dipimpin Dajjal. Setelah itu, turunlah Nabi Isa alaihissalam yang akan menjadi akhir dari masa hidup Dajjal di muka bumi.
Kemudian keluarlah kaum perusak bernama Ya’juj dan Ma’juj, wafatnya Nabi Isa alaihissalam, dan seterusnya. Hingga kiamat pun datang.
Kalau perang Rusia Ukraina akan menjadi pembuka pintu tanda akhir zaman seperti itu, maka kemungkinan terjadinya boleh jadi sangat dekat.
Pihak Rusia sendiri seperti diberitakan, akan menggunakan senjata pamungkasnya tersebut pada awal tahun depan. Semoga hal itu tidak terjadi.
Namun jika itu yang akan terjadi, berarti dunia hanya menghitung hari untuk terjadinya kehancuran massal. Karena nuklir akan dibalas nuklir, yang artinya sama-sama hancur.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Baadiruu bil a’maalis sholihat…” Segeralah kalian dengan amal-amal soleh.
Artinya, bukan sekadar bersegera untuk melakukan amal soleh, tapi menjadikan amal-amal soleh itu melekat dalam hidup kita. Tidak boleh ada lakon hidup yang berlalu tanpa dilekatkan dengan amal soleh.
Apakah bayangan seram ini yang akan terjadi? Wallahu a’lam bishowab. Kita tidak mengharapkan hal buruk terjadi. Tapi, jika itu memang akan terjadi, Allah dan RasulNya sudah mengabarkan hal itu akan terjadi dalam akhir Perang Rusia Ukraina atau lainnya.
Yang penting kita persiapkan adalah mengejar amal soleh sebanyak yang bisa kita lakukan. Walaupun hanya bersedekah dengan segenggam beras. [Mh]