POSISI dan risiko seperti dua sisi dalam satu koin. Semakin tinggi posisi seseorang, semakin besar juga risiko yang dihadapi. Jangan pernah kejar posisi jika tak ingin punya banyak risiko.
Banyak orang yang ingin meraih posisi tinggi. Karena dengan begitu, segala kelengkapan fasilitas akan menyusul. Mulai dari materi, hingga status sosial dan penghargaan.
Namun tentu saja, risiko yang akan dihadapi pun akan semakin besar. Mulai dari sorotan publik, tanggung jawab moral, bahkan mungkin konsekuensi hukum.
Dalam sisi yang lain, raihan perjuangan diri atau organisasi juga akan sejalan dengan terpaan angin yang menghadang.
Jadi, kalau perjuangan diri atau organisasi semakin sukses, tidak berarti ‘pukulan’ lawan akan mengecil. Justru sebaliknya, akan semakin besar dan berat.
Ketika masih dakwah individual, mulai dari antar pedagang dan antar tetangga; sosok Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masih dianggap teman oleh kaumnya.
Tapi ketika sudah mulai memasyarakat, dakwah Nabi mulai banyak tentangan. Bukan hanya sekadar teror individu, tapi juga secara kolektif dirasakan oleh siapa saja yang tergabung dalam bendera Islam.
Begitu pun ketika pasca hijrah ke Madinah. Posisi makin tinggi, fasilitas dan dukungan pun mulai meluas. Tapi, seiring dengan itu, musuh-musuhnya pun tidak lagi sebatas lokal. Melainkan sudah lintas negara.
Posisi dan risiko tidak bisa dipisahkan. Itulah hakikat hidup yang kita hadapi saat ini. Skala individu maupun organisasi.
Dalam bahasa lainnya, ada yang disebut dengan khauf dan roja. Khauf artinya takut atau risiko yang akan dihadapi. Dan roja adalah harapan atau peluang-peluang yang bisa diraih.
Seorang ulama menasihati, khauf dan roja tidak akan bisa dipisahkan. Keduanya seperti dua sayap yang dimiliki seekor burung. Tanpa kepakan keduanya secara bersamaan, burung tidak akan bisa terbang tinggi.
Tanpa perang-perang besar yang dihadapi baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para generasi terbaik saat itu, tidak akan mungkin umat Islam bisa menjawab tantangan zaman.
Itu semua bagian dari proses panjang sebuah perjalanan. Semakin banyak risiko yang sukses dihadapi, semakin besar posisi yang bisa diraih.
Karena itu, jangan pernah berpikir picik. Tidak mungkin ada posisi tinggi, skala individu maupun organisasi, yang bisa diraih tanpa bergulat dengan seribu satu risiko besar.
Jadi, jika ingin berada di ketinggian, jangan pernah takut jatuh. Risiko akan selalu mengikuti kesuksesan yang kita raih. Hadapi, jangan pernah lari. [Mh]