GENERASI Alfa adalah generasi terbaru yang lahir setelah tahun 2010 sampai 2025 dalam dunia yang sangat digital. Lingkungan mereka tidak seperti generasi sebelumnya, sehingga ada beberapa karakter berbeda yang umum dimiliki oleh Generasi Alfa.
Rentang usia Gen Alfa saat ini dari nol hingga 12 tahun. Meski banyak yang masih bayi, yang paling tua sudah kelas 1 SMP.
Mark McCrindle yang merupakan pembicara TEDx, ahli demografi dan futuris, menciptakan istilah ‘Gen Alpha’.
Menurut perkiraannya, sekitar 2,5 juta Alfa lahir di seluruh dunia setiap minggu dan ini adalah anak-anak yang akan tumbuh dengan iPad dan smartphone di tangan mereka.
Baca Juga: Generasi Kita Generasi Terdidik
5 Karakter yang Umum Dimiliki Oleh Generasi Alfa
Lalu bagaimana karakter Generasi Alfa ini?
1. Generasi dengan tingkat kecerdasan tinggi
Meskipun kebanyakan dari mereka masih dalam masa pertumbuhan, pada saat Generasi Alfa mencapai usia dewasa, mereka akan menjadi generasi terdidik sepanjang masa berkat teknologi dan informasi instan yang tersedia bagi mereka.
Mereka akan tumbuh belajar lebih banyak dan lebih dalam tentang dunia daripada orang-orang sebelum mereka. Ini membuat mereka bisa memiliki IQ di atas rata-rata usianya.
2. Mereka sangat paham teknologi
Orang tua mereka mungkin dilahirkan ke dunia digital, tetapi Gen Alfa akan menjadi yang pertama yang memiliki integrasi teknologi yang mulus ke dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Faktanya, Generasi Alfa dan teknologi sangat terkait sehingga diperkirakan pada saat mereka berusia 8 tahun, mereka akan melampaui orang tua mereka dalam keterampilan teknologi.
Mereka tidak akan pernah tahu dunia tanpa kehadiran teknologi maupun internet.
3. Mereka tidak suka dibatasi dengan aturan
Generasi Alfa kebanyakan tidak mau dibatasi oleh aturan seperti pendahulunya.
Energi mereka sulit ditahan karena dunia digital mereka menghubungkan mereka dengan pandangan yang tak terbatas.
4. Media sosial akan menjadi cara interaksi yang dominan
Generasi Alfa akan berinteraksi dengan teman dan rekan mereka sebagian besar melalui media sosial dan mereka terhubung sepanjang hari.
Itu juga membawa serta kekhawatiran tentang privasi dan online bullying. Penerimaan sosial juga menjadi masalah seberapa banyak mereka disukai secara online.
Sementara ini menjadi norma, mereka perlu diajari pentingnya interaksi orang-ke-orang.
5. Pembelajaran mereka sangat personal
Generasi Alfa terbiasa memiliki akses langsung ke informasi yang membuat perkuliahan dan model pembelajaran lama menjadi usang.
Mereka akan belajar dengan kecepatan mereka sendiri dengan pengalaman belajar yang dipersonalisasi yang ditargetkan untuk mengikuti mereka.
Seiring dengan ruang kelas, modul dan tutorial pembelajaran online akan memfasilitasi pendekatan mereka terhadap pendidikan.
Dengan memahami karakter Generasi Alfa, orangtua bisa menyesuaikan pendidikan dan pengasuhan yang akan diberikan kepada mereka. [Ln}