ChanelMuslim.com – Menjadi Ibu Dunia Akhirat
Oleh : Ustadzah Kingkin Anida
Kita menjadi ibu bukan hanya menjadi ibu buat anak anak kita di dunia saja tapi menjadi ibu sampai di akhirat.
Lalu, bagaimana jika saya yang tidak diberi anak keturunan oleh Allah.
Keturunan dibagi 2:
1. Keturunan Biologis
2. Keturunan Ideologis
Kita masih bisa menjadi ibu ideologis yang mencetak keturunan keturunan hebat secara mental dan karakter yang utuh dan futuh dalam Islam.
Baca Juga: Ibu Hamil Butuh Hidrasi yang Cukup
Menjadi Ibu Dunia Akhirat
Contoh, seorang Ummahat yang bercita cita mempunyai sebuah rumah tahfidz Alqur’an, lalu ia membuat Rumah Tahfidz, maka yakini bu, bahwa anak anak yang lulus dari sana adalah anak anak keturunan kita.
Kita yang meyakini tugas kita cukup sampai membesarkan anak. Jadi, ketika anak kita sudah besar, sudah cukup kah tugas kita sebagai ibu?
Ada banyak kasus anak biologis kita tapi ternyata tidak bisa jadi anak ideologis.
Contoh anak Nabi Nuh.
Noted ya bu, kalau kita lagi kesal sama bapak, lagi benci sama suami, tolong jangan curhat ke anak.
Apa efeknya? Anak jadi membenci ayahnya. Sosok Ayah menjadi buram di mata anak. Apa yang terjadi jika sosok Bapak hilang di benak anak? Fatal akibatnya.
Menjadi Ibu yang memiliki tujuan yang jelas.
Mau untuk apa anak-anak kita?
Ini contoh ibu Dunia. Anak cukup minum susu, makan bergizi, sekolah tinggi. Gak salah juga ya bu, tapi jangan cuma sekedar itu. Jangan cuma sekedar duniawi.
Jangan lupa, jadi ibu sampai akhirat juga.
Cek hafalan anak-anak kita. Ajak anak-anak kita shalat. Beri keteladanan yang baik dalam bersikap dan bertutur kata
Bagaimana untuk menjadi ibu yang ideal bagi anak anak kita?
1. Wajah yang Ramah
Persepsi anak kecil bahwa Wajah Ibu nya adalah wajah Tuhan. Representasi Allah ada pada diri kita.
Bagaimana kita bilang “Allah itu Maha Penyayang nak..” tapi wajah kita sangar, nada suara kita sering kasar.
Maka semua mulailah dari hati. Karena jika hati kita marah, muka kita juga tidak enak ya.
Anak anak yang dididik dengan wajah keceriaan, wajah bahagia, akan menjadi anak yang lebih tenang.
Kenapa hati kita tidak tenang? Fikir, dzikir kita yang kurang.
Obat hati ada 5 :
1. Baca Qur’an dan Arti nya
2. Shalat Malam dirikanlah
3. Berkumpullah dengan orang orang Sholeh
4. Perbanyakalah berpuasa
5. Dzikir malam perbanyaklah
Itu semua diatas adalah obat, tapi kita kadang suka lupa. Ketika hati tidak enak, ketika hati panas, yang diingat apa?
Dompetnya, habis cekcok dengan Mertua, anak rewel, Kerjaan numpuk.
Coba kita evaluasi lagi obat hati yang lima diatas.
Kita kenalan yuk dengan Muhammad Alfatih. Penakluk benteng Byzantium yang selama kurang lebih 1500 tahun belum pernah ada yang menaklukannya. Seorang pemuda 22 tahun, bersama pasukan 220 ribu pasukan berhasil menaklukkan kota Konstitanopel.
Alkisah ketika Fatih kecil, sering diajak ibu nya naik ke bukit, lihat nak disana, benteng itu, suatu saat kamu akan menaklukkan nya.
(Kalau anak anak kita, kira-kira cita-cita besar apa ya yang kita selalu tanamkan?)
Seorang ibu yang memahami dunia akhirat dia akan memasukkan nilai nilai pembelajaran pada anaknya, karena sub kontraknya ada pada IBU.
Jika anak sudah memasuki masa remaja, dia akan sulit menerima itu. Maka mulai lah dari golden age, dimana anak masih amat sangat mudah dibentuk.
Jangan menciptakan anak dengan Karakter Blast (Boring, Lonely, Angry, Sad, Tired).
Tapi didiklah anak-anak kita untuk menjadi “Best” (Behave, Emphatic, Smart dan Tough)
Banyak anak- anak hang di sekitar kita, mereka yang berslogan “ga ngerokok ga keren loh” dan anak-anak itu menulari sekitarnya.
Kalau udah seperti ini bagaimana?
Perkuat Bonding ke Anak. Buatlah acara untuk kebersamaan dengan keluarga. Ayah Ibu rekreasi bersama akan menciptakan bonding dengan keluarga.
Mereka yang punya anak remaja, biasanya selama dalam perjalanan anak-anak pasti jadi lebih terbuka dan curhat pada ibu atau ayahnya.
Mulai bikin kebijakan ke anak sampai usia 12 tahun tidak punya hp canggih. Disconnect hp di jam-jam tertentu.
2. Mencetak anak bervisi Akhirat.
Buat Ibu, ambillah teladan dari sifat Rasulullah:
Fathonah
Amanah
Siddiq
Tabligh
3. Ibu Teladan dalam Tutur Kata
Jika anak terbiasa didengarkan kalimat kata kata kebun binatang, maka itu yang akan diulang anak.
“Hendaklah mengucapkan yang baik atau diam” (Hadist)
Subhanallah, Alhamdulillah, Lahawla wala quwwa ilabillahi AllahuAkbar .
Istimewanya kalimat Istighfar menghilangkan syeitan dari dada kita.
Kalau mau marahkan dada panas, maka cepat-cepat kita beristighfar.
4. Doa yg diijabah Allah doa ibu pada anak.
Fungsi Ibu (orangtua) :
Memberi teladan dalam shalat
Memberi teladan ketika tilawah
Memberi teladan ketika Tausiah.
Semoga Allah Subhanallahu Wa Taala menjadikan kita ibu Dunia Akhirat.
Notulen : Nailah Assagaf yang dishare pertama kali di HSMN Subwil Jakarta Timur.