ChanelMuslim.com- Ikhtiar itu diwajibkan dalam segala hal. Seperti mencari nafkah, kesehatan, pendidikan, termasuk juga jodoh.
Dunia ini Allah jadikan sebagai tempat untuk ujian. Tak ada manusia yang hidup tanpa melalui ujian. Terlebih lagi seorang mukmin.
Ada ujian khusus yang dirasakan oleh sebagian pemuda dan pemudi muslim. Yaitu, tentang belum datangnya jodoh.
Sikap sabar dalam menghadapi ujian jodoh tidak berarti kita hanya bisa diam. Harus ada ikhtiar yang terus-menerus dilakukan.
Dengan begitu ada dua pahala yang bisa didapatkan. Pertama, pahala karena sikap sabar. Dan kedua, pahala karena menyibukkan diri dengan ikhtiar.
Seperti apa ikhtiar yang bisa dilakukan? Memang ada perbedaan antara ikhtiar pria lajang dengan wanita lajang.
Pria berikhtiar untuk mencari nafkah yang layak agar bisa siap dan segera melamar calon istri. Sementara wanita berikhtiar dalam penantiannya.
Ikhtiar Menanti Jodoh
Ikhtiar adalah upaya sungguh-sungguh untuk memperoleh yang diinginkan. Meskipun, hasil akhirnya dipasrahkan kepada Allah subhanahu wata’ala. Adakalanya, yang baik menurut kita adalah buruk di sisi Allah. Begitu pun sebaliknya.
Ikhtiar yang bisa dilakukan antara lain.
Satu, mendekatkan diri kepada Allah.
Mendekat kepada Allah yaitu berusaha sebaik mungkin untuk taat, baik terhadap apa yang diperintah maupun yang dilarang.
Kata ‘sebaik mungkin’ menunjukkan kita menambahkan ibadah sunnah selain yang wajib. Antara lain dengan shalat sunnah malam dan shalat sunnah hajat.
Shalat sunnah hajat adalah shalat yang khusus ditujukan untuk meminta sesuatu kepada Allah. Jumlahnya dua rakaat, dilakukan kapan saja.
Tidak ada hal khusus dalam shalat ini. Persis seperti shalat sunnah lain. Seusai shalat ini, mintalah hajat kita kepada Allah. Panjatkan pujian kepada Allah dan shalawat kepada nabi Muhammad terlebih dahulu.
Selain ibadah dan doa, jaga baik sangka kepada Allah. Karena doa itu permohonan hamba kepada Raja. Bukan perintah hamba kepada Raja yang harus dikabulkan dengan segera.
Nabi Zakariya bahkan harus sabar menunggu terkabul doanya dalam waktu puluhan tahun. Artinya, tetap sabar dan positif thinking.
Dua, mohonkan doa dari orang tua dan orang shaleh.
Jangan sungkan untuk meminta didoakan oleh orang tua dan orang shaleh. Kita tidak tahu dari doa siapa permintaan kita akan dikabulkan oleh Allah.
Seorang sahabat yang buta pernah minta didoakan oleh Rasulullah supaya sembuh. Rasul pun mengajarkan shalat hajat dan berdoa kepada Allah.
Tiga, perbanyak silaturahim.
Silaturahim disebutkan juga menjadi wasilah untuk meraih rezeki. Termasuk juga jodoh. Tapi tidak berarti silaturahim ke pria-pria yang bukan mahram.
Silaturahim bisa ditujukan ke sanak kerabat, orang-orang shaleh, teman dekat, dan seterusnya. Dengan bersilaturahim, kemungkinan untuk memperoleh solusi lebih besar. Setidaknya, kita memperoleh doa dari mereka.
Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Dan selalu jaga prasangka baik kepadaNya. Teruslah berikhtiar. Setidaknya ikhtiar akan menambah pahala dan optimis kita. [Mh]