ChanelMuslim. com – Asal Muasal Ibadah Haji
Oleh : Kingkin Anida
Akar sejarah permulaan ibadah Haji di Baitullah sudah ada sejak Jaman Nabi Adam. Nabi Adam adalah manusia pertama yang dikirim Allah ke muka bumi.
Al-Baqarah 2:30
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓٮِٕكَةِ اِنِّىْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًؕ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَؕ قَالَ اِنِّىْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Dialog antara Allah dengan Malaikat- malaikat Nya itulah yang menjelaskan secara gamblang tentang perencanaan pengiriman pertama manusia, ke muka bumi.
Ka’bah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam AS setelah mendapatkan perintah dari Allah SWT. Bangunan berbentuk mirip persegi empat (karena jika diukur setiap sisinya tak sama panjang) tersebut diberi nama Baitullah.
Baitullah didirikan di Mekkah karena letaknya selaras dengan kedudukan Baitul Makmur di alam Malaikat.
Sejak saat itu juga, Nabi Adam diperintahkan untuk melakukan thawaf (berjalan mengelilingi Ka’bah). Lalu ritual ini dilanjutkan oleh manusia dan jin bahkan malaikat yang bertugas di bumi.
Setelah Nabi Adam wafat, Ka’bah mulai rusak dan rapuh. Lalu Allah memerintahkan kepada putra Nabi Adam untuk membangun kembali Ka’bah.
Namun banjir besar pada masa Nabi Nuh ternyata ikut menghancurkan Ka’bah.
Akhirnya Ka’bah dibangun kembali pada masa Nabi Ibrahim. Dibantu oleh putra semata wayangnya, Nabi Ismail. Dibangun dari komposisi tanah liat, berasal dari tujuh bukit berbeda di Kota Mekkah. Setelah selesai dibangun, beliau dan keluarganya diperintahkan untuk mengerjakan thawaf.
Al-Hajj 22:26
وَاِذْ بَوَّاْنَا لِاِبْرٰهِيْمَ مَكَانَ الْبَيْتِ اَنْ لَّا تُشْرِكْ بِىْ شَيْـًٔـا وَّطَهِّرْ بَيْتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيْنَ وَالْقَآٮِٕمِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
Dan (ingatlah), ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), “Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, dan orang yang beribadah dan orang yang rukuk dan sujud”.
Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyeru seluruh umat manusia supaya melakukan Thawaf di Ka’bah.
Pada masa ini jugalah dimulai ritual haji yang akhirnya kita laksanakan sampai sekarang.
Al-Baqarah 2:125
وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاؕ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىؕ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّکَّعِ السُّجُوْدِ
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”
Dalam ibadah Haji ada tata cara lempar Jumroh di Mina.
Ritual ini diambil dari sejarah saat Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri, Nabi Ismail.
Sepanjang perjalanannya menuju tempat penyembelihan, setan terus menerus membisiki Nabi Ibrahim agar imannya goyah dan membatalkan rencananya untuk mengorbankan Nabi Ismail.
Bukannya menjadi goyah, Nabi Ibrahim malah melempari setan dengan batu. Kesabaran Nabi Ibrahim pun tidak sia-sia. Allah mengganti Ismail dengan seekor domba tepat sebelum Nabi Ibrahim menyentuh leher Ismail.
Selain itu ada Ibadah Sa’i atau berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Ibadah ini melambangkan pengorbanan dan dedikasi Ibunda Hajar ketika ditinggalkan Nabi Ibrahim di tengah-tengah lembah tandus kering di hamparan pasir yang panas.
Saat itu Siti Hajar ingin mencarikan air untuk Ismail yang masih bayi. Beliau berlari ke bukit Shafa untuk mencari air. Karena tidak menemukannya, beliau kembali lagi ke bukit Marwah, dan beliau melakukan itu sebanyak 7 kali, hingga akhirnya munculah sebuah sumber mata air yang kita kenal dengan nama air Zamzam.
Sehingga sekarang kita melakukan jumroh, thawaf, dan sa’i bersandar pada kisah sejarah, yang diperintahkan oleh Allah untuk kita ulangi lagi.
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Ka’bah sempat menjadi tempat pemujaan berhala oleh kaum Quraisy. Di sana selalu tercium aroma kemenyan dan banyak berhala-berhala terpajang di setiap sudut. Ada kurang lebih 300 berhala di dalam dan luar Ka’bah. Berhala yang terbuat dari beragam material. Ada yang terbuat dari batu atau terbuat dari tulang atau dari kayu.
Dengan adanya fenomena kemusyrikan itulah perlu ada usaha meluruskan dengan cara membersihkan berhala di sekitar Kabah.
Agar tauhid kembali tegak.
Akhirnya Nabi Muhammad SAW mendapatkan mimpi untuk melaksanakan ibadah Umroh pada tahun 6 Hijriyah. Lantas diajak lah para sahabat untuk merealisasikan mimpi itu. Ada sekitar 1.500 orang yang berangkat ke Mekkah menemani Nabi.
Hal ini didengar oleh kaum musyrik, lalu mereka menghadang Nabi Muhammad SAW beserta rombongan sekitar 20 km barat laut Mekkah. Tertahan di Hudaibiyah.
Inilah yang menyebabkan Nabi tidak bisa melaksanakan ibadah Umroh saat itu.
Nabi Muhammad SAW menyepakati perjanjian Hudaibiyah yang akhirnya membuat beliau dapat melaksanakan ibadah haji pada tahun 9 Hijriyah.
QS Ali-Imran 3:97
فِيْهِ اٰيٰتٌ ۢبَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْ
وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاؕ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim.
Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam”.
Ibadah Haji sebagai rukun Islam yang kelima mulai diwajibkan pada tahun ini, tahun 630 M.
Selama hidupnya, Nabi melaksanakan satu kali Haji dan tiga kali Umroh.
Dipublish di akun Facebook Ustazah Kingkin Anida pada 20 Februari 2018 pukul 19
10