APA itu halaqah cinta? Berumah tangga ibarat membuat satu halaqah. Kata halaqah sendiri berasal dari bahasa arab yaitu halaqah atau halqah yang berarti lingkaran.
Kalimat halqah min al-nas artinya kumpulan orang yang duduk. Kumpulan individu ini berkeinginan kuat untuk membentuk kepribadian muslim yang berlandaskan kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Baca Juga: Ibu Hebat Dicintai Allah, Rasulullah, Islam dan Ummat
Halaqah Cinta
Jika kita meniatkan rumah tangga kita sebagai halaqah cinta yang bertujuan kepada Allah, tentunya bukan perkara mudah. Namun bukan juga perkara yang susah.
Dalam Islam telah jelas pembagian tugas antara suami dan istri. Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah persoalan adab dan akhlak kita dalam berumah tangga.
Sejatinya sebagai sebuah halaqah, suami dan istri yang terikat dalam mitsaqan ghaliza juga terikat dalam ikatan ukhuwah Islamiyah. Dalam ikatan ukhuwah ini, ada akhlak untuk saling tolong menolong.
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi wali (penolong) bagi sebagian yang lain.” (QS. at-Taubah:71)
Begitulah indahnya hubungan seorang mukmin dengan mukmin lainnya. Dalam halaqah cinta pun seperti itu. Energi ber’amar maruf yang diselimuti cinta akan menambah indah dan romantisnya kehidupan berumah tangga kita.
Rasulullah bersabda tentang pahala seorang istri yang membangunkan suaminya untuk shalat malam. Rasullulah juga bercerita tentang suami yang pergi mencari nafkah ibarat pergi untuk berjihad.
Tidak ada yang sia-sia dalam menyelimuti cinta kepada pasangan dengan cinta kepada Allah. Semuanya bernilai dunia akhirat dan mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat.
Sebagai pasangan tentu kita mencintai pasangan kita dengan cinta seorang kekasih yang terkadang membutakan.
Dalam cinta kita sebagai mukmin selain berkewajiban menolong dan membela kehormatannya, kita juga punya kewajiban mengingatkannya jika pasangan kita berbuat salah.
Hal ini yang terkadang sulit kita lakukan. Yang terjadi, biasanya suami istri bisa sama-sama lalai dan lupa kepada Allah.
Bahkan tidak jarang dalam rumah tangga terjadi perselisihan paham. Kita kadang bertengkar. Kadang kecil, kadang besar.
Tapi jangan biarkan api emosi membesar. Padamkan apinya, cari sumbernya dengan mengoreksi diri sendiri karena kesalahan bukan melulu datangnya dari pasangan kita.
Menjalani kehidupan berumah tangga dengan konsep halaqah, kita percaya bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan kita adalah tarbiyahnya Allah.
Allah mentarbiyah kita untuk menjadi hamba-hamba yang selalu mampu bersabar dan bersyukur. Jika kita percaya bahwa selalu ada Allah dalam setiap langkah kita, kehidupan berumah tangga pun akan menjadi tenang. Inilah yang namanya sakinah. [MAY/Cms]