RAIHAN, seorang siswa SMPN 57 Surabaya, penemu tinta spidol yang terbuat dari limbah kulit bawang putih.
Dirinya termasuk sebagai finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2024, dan berhasil mengolah lebih dari 2,5 kilogram (kg) kulit bawang putih menjadi tinta spidol.
Pangeran Lingkungan Hidup adalah ajang lomba tahunan untuk para siswa jenjang SD dan SMP yang digagas oleh Tunas Hijau Indonesia, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan untuk meningkatkan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan hidup melalui aksi berkelanjutan.
Baca juga: Siswa SMP Indonesia Raih Medali Emas di Kompetisi Kuala Lumpur Engineering Science Fair 2024
Siswa SMPN 57 Surabaya Menciptakan Tinta Spidol dari Limbah Kulit Bawang Putih
Proses pembuatan tinta spidol dimulai dengan mengeringkan kulit bawang putih di oven hingga menjadi abu. Kemudian, dicampur dengan polietilen glikol, air mineral, dan aquades sebelum dihaluskan dengan blender.
Ramah lingkungan dan merupakan pewarna alami, tinta yang dibuat dari kulit bawang putih ini lebih aman dipakai dibandingkan tinta spidol pada umumnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Raihan menjelaskan bahwa tinta spidol yang umumnya dipakai masyarakat masih menggunakan bahan kimia. Jika tinta berbahan kimia ini digunakan dalam jangka waktu yang lama, berpotensi merusak sistem pernafasan manusia.
Melalui metode ini, Raihan berharap bisa mengurangi penggunaan bahan kimia yang masih banyak terdapat dalam tinta spidol komersial.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penemuan ini menjadi sorotan karena tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi atas masalah limbah organik yang sering terabaikan.
Penemuan ini membuka peluang besar untuk mengurangi limbah organik sekaligus memberikan alternatif tinta yang lebih ramah lingkungan.
Dengan pengembangan lebih lanjut, tinta dari kulit bawang putih ini berpotensi menjadi produk unggulan lokal yang mendukung keberlanjutan. [Din]