ChanelMuslim.com – Mengenalkan Allah kepada anak haruslah dilakukan sejak dini. Apalagi ditengah zaman yang semakin menantang keimanan umat Islam.
Pada saat dewasa atau saat semakin jauh dari jangkauan orang tua anak akan menemukan berbagai macam benturan keyakinan dan perilaku sebagaimana yang disyariatkan. Maka dengan mengenalkan Allah sejak dini akan menjaga anak nantinya dari berbagai pemikiran, ucapan dan tindakan yang bertentangan dengan fitrah Islam, sebagaimana yang telah ia bawa sejak lahir.
Baca Juga: Human Body Adventure, Wisata Edukasi Mengenal Penciptaan Allah melalui Anatomi Tubuh
Mengenalkan Allah kepada Anak
Cara ini telah dicontohkan oleh Luqman al-Hakim saat mengajarkan kepada anaknya mengenai makna syirik dan dosa besar, menjaga kedekatan kepada Allah, mendirikan shalat, menjalankan amal ma’ruf nahi munkar, dan bagaimana bermuamalah sesuai dengan adab-adab Islam.
Apa yang dilakukan Luqman ini adalah menggabungkan pokok-pokok syari’at, baik dari sisi aqidah, amal, adab dalam bermuamalah dan adab terhadap diri sendiri.
Maka orang tua bisa mengajarkan semua itu kepada anak sejak dini dengan pendekatan sesuai usia dan zamannya.
Langkah awal yang harus dilakukan orang tua dalam mengenalkan anak kepada Allah adalah dengan keteladanan. Anak adalah pengamat ulung perilaku orang dewasa. Jika orang tua telah memperlihatkan perilaku Islam, maka anak akan dengan mudah memahami dan menuri apa yang telah orang tuanya lakukan.
Selanjutnya, selalu melibatakan mereka dalam setiap ibadah. Saat orang tua hendak shalat, maka ajak anak untuk ikut bersamanya.
Ajarkan pula do’a-do’a segala aktivitas yang ia jalani. Minimal anak akan konsisten mengucapkan bismillah dalam segala aktivitasnya.
Selain itu, yang paling penting adalah berikan pemahaman mengenai mengapa mereka harus shalat, mengapa mereka harus membaca do’a.
Ajak pula anak untuk merenungkan sekitar, seperti kepada hewan atau tumbuhan. Ajarkan bahwa keduanya adalah makhluk Allah yang harus diperlakukan dengan baik.
Beri pemahaman mengenai balasan kebaikan berupas surga, dan balasan keburukan berupa neraka. Dengan ini mereka akan diarahkan untuk meyakini adanya kehidupan akhirat. Tentunya cara-cara ini haruslah disampaikan dengan kasih sayang dan bahasa yang mudah ia pahami, bukan provokatif atau mengancam.
Perkenalkan pula sifat-sifat Allah yang bisa ia pahami dengan memberikan gambaran yang konkret. Misal, katakan bahwa Allahlah yang menciptakan kita, hewan dan tumbuhan, Allahlah yang menyembukan kita dari sakit, saat membutuhkan sesuatu mintalah kepada Allah yang Maha Kaya dll.
Dengan cara-cara diatas anak akan lebih memahami kehidupannya dengan ketergantuan kepada Allah. [Ln]